"Setelah itu kita minta untuk dilakukan suatu analisis apakah kemudian di setiap daerah mengalami peningkatan bisa terbaca. Satu, penularannya dari mana, itu tentu bisa tracing. Kedua, adakah rumpun-rumpun yang membikin klaster baru. Kalau kemudian rumpun yang bikin klaster baru bisa ditemukan, maka itu yang perlu diselesaikan," ujar Ganjar.
Sebelumnya Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan data 1-4 Agustus 2020 menunjukkan provinsi dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak. Peringkat pertama yakni Jawa Timur dan disusul DKI Jakarta. Jawa Tengah berada di peringkat ketiga setelah mengalami kenaikan jumlah kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dari data yang diunggah website corona.jatengprov.go.id, Rabu (5/8/2020) pukul 12.00 WIB, dari 10.402 kasus positif virus Corona di Jateng terdiri dari 2.740 pasien dirawat, 6.728 pasien sembuh, dan 934 pasien meninggal dunia.
Dari website tersebut ada urutan daerah dengan kasus tertinggi yaitu pertama di Kota Semarang dengan angka terinfeksi mencapai 3.235 kasus. Sedangkan jumlah kasus terendah di Kota Tegal sejumlah 5 kasus.
(alg/mbr)