Menghadapi kondisi aktivitas Gunung Merapi, lanjut Ganjar, masyarakat diminta latihan evakuasi pengungsian. Karena saat ini kondisinya masih dalam masa pandemi virus Corona atau COVID-19, latihan evakuasi pengungsi dilakukan dengan protokol kesehatan. Latihan itu penting, kata Ganjar, agar masyarakat terbiasa.
"Terus latihan dan latihannya kita tambahi lagi karena masih dalam masa pandemi COVID, maka kita minta untuk dibuatkan jarak di antara mereka. Tadi Pak Lilik (dari BNPB) kasih gambar ke saya bagus. Pengalaman di Jepang, tempatnya lapang, bisa menggunakan gedung-gedung, balai-balai. Tetapi setiap orang dikotaki pakai kardus. Jadi rumah kardus kecil-kecil, sehingga bisa mengasingkan diri dari kanan-kiri. Ini menurut saya cukup bagus," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan masyarakat akan memahami, tetapi insyaallah di sekitar Merapi, baik yang di Klaten, Boyolali, maupun Magelang, tentu saja nanti sampai ke Yogya, semuanya bisa selalu waspada. Terhadap juga COVID-nya," sambung dia.
Selain itu, dia menilai persiapan masyarakat di wilayah lereng Gunung Merapi sudah bagus. Masyarakat dinilai sudah terbiasa dengan peningkatan aktivitas Merapi dan siap mengungsi sewaktu-waktu.
"La ini pentingnya apa yang kita sebut Desa Tangguh Bencana. Kalau setiap desa kadesnya mengerti, paham, akses ke Badan Geologi bagus, ke SAR bagus, ke PMI, BPBD bagus semuanya, maka insyaallah mereka akan sigap untuk itu," pungkas dia.
(sip/sip)