Terpisah, pengelola penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jarot mengatakan pihaknya baru bisa mengaliri 1.048 sambungan rumah. Namun, jumlah itu belum bisa meng-cover semua kebutuhan.
"Baru 1.048 sambungan rumah dan airnya dari mata air di Bebeng, Kabupaten Sleman. Tapi yang belum terpihaki ada 3 RW," kata Jarot ditemui detikcom di lokasi perbaikan Jalan Deles Indah, Kecamatan Kemalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris Yulianto menjelaskan mulai Rabu (8/7) pihaknya memulai kegiatan dropping air bersih. Wilayah pertama yang disasar di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
"Dropping kita mulai dari Desa Sidorejo hari ini empat tangki awal ikuti 5.000 liter. Nantinya dilanjutkan desa lain," ucap Haris saat ditemui di kantornya, Jalan Sulawesi, Klaten.
Dari hasil survei, sambung Haris, sebagian warga desa sudah mulai membeli air bersih. Tahun ini ada 42 desa rawan krisis air bersih yang jadi sasaran.
"42 desa itu mengacu data 2019. Tapi realisasi di lapangan bisa saja berkurang atau bertambah sebab tergantung kondisi riil di lapangan," terang Haris.
(ams/sip)