Transisi New Normal, Sultan Minta Birokrasi Maksimal Layani Masyarakat

Transisi New Normal, Sultan Minta Birokrasi Maksimal Layani Masyarakat

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 16 Jun 2020 15:18 WIB
#SultanMenyapaJilid9: Hidupkan Birokrasi Yang Melayani, Selasa (16/6/2020).
#SultanMenyapaJilid9: 'Hidupkan Birokrasi Yang Melayani', Selasa (16/6/2020). (Foto: Dok. Humas Pemda DIY)

Ditya menambahkan, proses adaptasi menuju new normal harus dilakukan serempak, bersama-sama, saiyeg saeka praya, saiyeg saeka kapti (kebulatan tekad dan hati bersama). Pembangunan tatanan baru tidak akan berhasil tanpa ada komitmen-komitmen bersama dalam menjalankan protokol-protokol kesehatan dan sosial.

"Yang mengabaikan protokol new normal, bisa jadi akan jadi korban. Dalam hal ini, setiap manusia harus memiliki rasa waspada. Yitna yuwana, lena kena. Adaptasi harus selalu dapat dilakukan dalam situasi apapun dengan adanya standar yang jelas dan mudah dilakukan," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditya menuturkan pesan Sultan itu juga mengingatkan manusia harus menjalankan prinsip empan papan, pandai beradaptasi. Terlebih manusia dikaruniai pemikiran dan hati nurani, diharapkan masyarakat memiliki komitmen dan kesadaran bersama menuju era baru.

Saat ini birokrasi memerlukan ekosistem baru, yaitu ekosistem inovasi yang menjadi think tank dan think factory yang menjadi motor pembangunan layanan publik. Ada langkah awal yang dapat dijadikan alat bagi birokrasi, yaitu membangun kepekaan sosial dan mau mendengarkan.

ADVERTISEMENT

"Sesanti luhur Sukeng Tyas Yen Den Hita mengajarkan bahwa mendengarkan dan menerima masukan adalah cara terbaik dalam upaya memulai tatanan kehidupan dan masyarakat. Bertransformasi menuju birokrasi yang melayani, ada empat modal yang harus dimiliki aparat-birokrat, yaitu kewasisan, taberi, budi rahayu, dan kasarasan," ujar Ditya.


(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads