Nestapa Meninggalnya Balita Tsamara yang Tangannya Digigit Kutu Kucing

Round-Up

Nestapa Meninggalnya Balita Tsamara yang Tangannya Digigit Kutu Kucing

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Mei 2020 13:48 WIB
Tsamara Kumaira Mariba, balita di Sragen yang tangan kanannya infeksi usai digigit kutu kucing, Jumat (6/3/2020).
Tsamara Khumaira Mariba semasa hidupnya. (Foto: Andika Tarmy/detikcom).
Sragen -

Tsamara Khumaira Mariba (1), balita perempuan yang pergelangan tangannya nyaris diamputasi akibat tumor yang berawal dari gigitan kutu kucing, meninggal dunia. Balita itu jari manisnya terus membengkak dan disarankan untuk amputasi agar infeksi tak meluas.

Ibu Tsamara, Etik Susilowati menuturkan penyebab sakit putrinya itu cukup sepele, yakni satu gigitan kutu kucing. Peristiwa itu terjadi sekitar Juli 2019 lalu.

"Kira-kira bulan Juli (2019), anak saya sedang saya baringkan di rumah. Tahu-tahu di jarinya ada satu ekor kutu kucing. Kutunya langsung saya buang. Waktu itu bekas gigitannya ada benjol kecil," ujar Etik saat ditemui detikcom di rumahnya, Jumat (6/3/2020) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benjolan kecil itu mulanya juga tak terlalu diperhatikan Etik. Namun, karena benjolan itu tak kunjung hilang, Etik pun membawa anaknya ke Puskesmas. Kala itu, buah hatinya itu pun diberi salep untuk mengurangi pembengkakan.

"Diberi salep, benjolnya masih ada. Malah cenderung membesar. Saya bawa ke bidan, lalu sempat ke (dokter) spesialis anak, bengkaknya tak kunjung hilang," kata Etik.

ADVERTISEMENT

Etik juga tak menyerah begitu saja, dia lalu memeriksakan anaknya ke RSUD Sragen. Namun, karena tak kebagian kamar, Etik memindahkan anaknya ke RSI Amal Sehat, Sragen. Tsamara sempat diinsisi, dan diambil sampel di lab namun bengkaknya terus bertambah.

Dokter lalu merujuk Tsamara ke RSUD dr Moewardi, Solo. Beberapa kali kontrol, Etik mengakui bengkak di jari anaknya agak berkurang. Terakhir, salah seorang dokter memintanya datang ke klinik untuk memberikan suntikan kepada anaknya.

"Disuntik di klinik, katanya obatnya tidak bisa dibawa ke rumah sakit. Setelah disuntik, malamnya anak saya demam, setelah itu paginya bengkaknya malah bertambah. Itu sekitar tanggal 22 Februari (2020)," terang Etik.

Bengkak di jari manis buah hatinya itupun makin besar, dan mulai tumbuh benjolan-benjolan kecil di beberapa bagian tubuh seperti di kening, pipi, dan ketiak. Saat berkonsultasi ke dokter bedah dan spesialis kulit, jari anaknya disebut mengalami infeksi akibat tumor.

"Salah satu dokter menyarankan anak saya diamputasi sebatas pergelangan tangan. Saya langsung syok," ujar Etik.

Tiga bulan berselang, terdengar kabar duka jika Tsamara tutup usia. Balita malang itu meninggal pada Kamis (28/5) dini hari setelah kondisinya terus menurun.

"Njih mas (meninggal). Tadi malam jam 01.40 di RS Moewardi," ujar ayah Tsamara, Wanto, dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Kamis (28/5).

Tsamara juga belum sempat menjalani operasi usai divonis dokter mengidap tumor di jari manis tangan kanannya. Tsamara pun sudah menjalani kemoterapi untuk pengobatan.

"Nggak jadi operasi tapi dikemoterapi. Kondisi terakhir trombosit rendah, muntah-muntah," terang Wanto.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads