.webp)
Sebelum PSBB, Kota Tegal sempat bongkar-pasang beton. Pelaksanaan isolasi wilayah pun sempat tertunda dan baru diberlakukan 31 Maret 2020. Kala itu, Pemkot Tegal berencana melakukan isolasi wilayah sejak akhir Maret hingga 30 Juli 2020.
Selama pelaksanaan isolasi wilayah, jumlah kasus virus Corona di Kota Tegal juga terus bertambah. Terakhir kasus kematian pasien Corona dilaporkan tidak melakukan perjalanan ke luar kota yang masuk zona merah Corona, yakni laki-laki (56).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai besok akan dirapatkan dengan dinas terkait untuk pelacakan pasien. Kira-kira ke mana saja selama ini pasien pergi karena tracing harus clear jadi kita minta gali lebih jauh. Pasien ini tidak ke mana-mana. Dia juga tidak ada kontak dengan orang lain yang habis bepergian ke zona merah," kata Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi di kantor Kominfo kompleks Balai Kota Tegal, Kamis (16/4).
 Foto: Suasana isolasi wilayah Kota Tegal, Selasa (31/3/2020). (Imam Suripto/detikcom) |
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat ada enam kasus positif virus Corona dirawat di rumah sakit Kota Tegal selama isolasi wilayah yang telah memasuki hari ke-15. Dari enam kasus itu, dua di antaranya meninggal dunia.
"Seluruhnya ada enam yang positif dan dirawat di Kota Tegal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari ditemui di kantornya, Rabu (15/4).
Para pasien positif itu dirawat di tiga rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan virus Corona di Kota Tegal. Yaitu RSUD Kardinah, RSI Harapan Anda dan Rumah Sakit Mitra Keluarga. Dua pasien warga Kota Tegal dan empat pasien warga Kabupaten Tegal.
(ams/ams)
