Chaeriyah mengaku telah menempati bangunan itu sejak 10 tahun terakhir. Tanah dan bangunannya merupakan milik salah satu kerabat. Sedangkan kondisi bangunan itu sendiri, jauh dari standar rumah sehat.
"Kalau mau buang air ya di sungai sebelah sana (sambil menunjuk arah sungai). Harus pagi-pagi, sebelum banyak orang lewat," ujar Chaeriyah.
Untuk kebutuhan listrik untuk sekedar penerangan ala kadarnya di waktu malam, keluarga ini menyalur dari rumah tetangga.
![]() |
Ditemui terpisah, Ketua RT setempat, Kaslim, mengakui bahwa ketiga perempuan itu adalah masih tercatat sebagai warganya.
Camat Tegal Selatan, Budi Saptaji, berjanji akan mengupayakan bantuan bagi keluarga tersebut. "Solusi yang kami ambil dalam langkah terdekat ini kami berusaha menggali swadaya masyarakat, setidaknya akses jalan masuk dan jamban yang layak," ujar Budi.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini