Ngadirin tak menyangka jika perbuatannya itu menjadi sorotan. Dia mengaku terpancing emosi setelah sebelumnya mendengar teriakan maling, dan tak melihat pelakunya tua atau muda.
"Yang jelas terpancing karena ada teriakan maling, sudah tidak tahu lagi itu tua atau muda. Karena kalau maling di mana-mana mesti teriak ada maling ada maling, dah karena itu," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu masyarakat mempermasalahan," sambung Ngadirin.
Dia kini mengaku menyesali perbuatannya. Ngadirin berjanji jika bertemu Nenek Rubingah, bakal minta maaf atas tindakannya itu.
"Iya saya menyesal. Saya belum bertemu lagi, kalau ketemu saya tidak akan lupa. Ya nanti kalau ketemu intinya saya mau minta maaf," tutur tutur Ngadirin.
Sebelumnya diberitakan, video nenek ditendang dan diseret kausnya viral itu berdurasi 30 detik. Salah satu akun yang mengunggah video itu adalah akun Twitter @merapi_news.
Dalam video itu, tampak seorang nenek berkaus biru, memakai tas berwarna putih hijau, menggunakan kain penutup kepala, dan menggunakan masker. Berdasarkan percakapan yang terekam dalam video itu, diduga nenek tersebut mencuri di Pasar Potrojayan Jalan Raya Piyungan, Potrojayan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan.
![]() |
Dalam video tersebut terdengar teriakan seorang pria yang menuduh si nenek mengutil. Pria itu juga tampak menendang si nenek. Dalam video itu, si nenek pun sudah berusaha meminta maaf. "Nyuwun ngapuro Mas, mboten siyos (saya minta maaf, Mas, tidak jadi)," kata si nenek.
Selain itu, ada teriakan-teriakan yang diduga dari pedagang lain dan membenarkan perbuatan si laki-laki. "Wo yo hoo nak ngutil. Pala wae nak ngutil, geret o metu ojo nang Pasar Gendeng (Hajar saja kalau mengutil. Seret keluar, jangan di Pasar Gendeng," ucap perempuan dalam video.