Klaten - Pasokan blangko e-KTP dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih minim dan terbatas. Akibatnya masyarakat di harus antre berdesakan.
Kekesalan warga yang ingin mendapatkan tak hingga terjadu perdebatan dengan petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
"Prosesnya saya sudah mencari sejak bulan Juni. Mestinya Agustus ada tapi katanya lagi blangko terbatas," ungkap warga Desa Bawak, Kecamatan Cawas, Dwiyanto pada detikcom, Jumat (22/11/2019) saat ditemui di Dinas Dukcapil Pemkab Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwiyanto sebelumnya terlibat perdebatan dengan petugas di halaman. Sementara antrean di belakangnya cukup panjang.
Menurut Dwiyanto, sejak bulan Juni sampai kini e-KTP-nya belum jadi. Dinas hanya memberikan surat keterangan pengganti.
Saat ditanya ke petugas dinas, dirinya diminta memantau ketersediaan blangko setiap hari dengan ponsel. Kebijakan itu jelas merepotkan sebab tidak semua warga punya ponsel.
Keterbatasan blangko menyusahkan masyarakat. Harus antre dan bolak-balik bertanya belum jadi juga.
Nuryanto, warga Kecamatan Trucuk mengatakan sudah merekam data sejak pekan lalu. Yang didapat baru nomer antrean.
"Saya baru antre ambil nomer antrean. Blangkonya tidak ada, katanya habis," ungkapnya.
Menurutnya tidak tersedianya blangko menyusahkan warga. Sebagai pencari pemula, KTP diperlukan untuk kuliah atau mencari kerja.
Warga harus antre berjam-jam dengan harapan ada blangko. Bahkan ada yang sejak subuh tetapi tidak dapat.
Pantauan detikcom di kantor Dukcapil sudah padat. Antrean memanjang terlihat di sisi timur loket pengambilan nomer.
Di dalam ruangan lebih berjubel lagi. Warga yang tidak tertampung sampai di luar gedung dan halaman dipenuhi sepeda motor.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Pemkab Klaten, Sri Hartanto mengatakan kondisi karena kebijakan pengadaan blangko dari pusat. Jumlah pemohon padahal cukup banyak.
"Data per 5 Nopember 2019, jumlah PRR (KTP pemula) sebanyak 8.044 dan yang pergantian elemen data (status perkawinan, status pekerjaan, alamat dll) sejumlah 18.114 orang," jelasnya.
Menurut Hartanto, droping blangko dari pusat hanya 500-an. Semua warga bilang mendesak akan dipergunakan, maka yang dilayani diutamakan yang syarat terpenuhi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini