Begitu kirab dimulai, warga langsung berdiri di pinggir-pinggir jalan, menyaksikan iringan-iringan pawai gunungan apem.
Ada dua panggung yang disediakan panitia untuk membagi-bagikan sekitar 30.000 apem tersebut. Yaitu di jalan pojok selatan Pasar Pengging dan di pertigaan jalan depan masjid Cipto Mulyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di panggung, gunungan itu pun langsung dinaikkan ke panggung tinggi. Sedikit dibacakan harapan-harapan dari tradisi ini, puluhan ribu apem itu pun langsung dibagi-bagikan kepada masyarakat dengan cara disebar.
![]() |
"Semoga membawa kemakmuran dan segera turun hujan."
Warga yang sudah menunggu dibawa panggung pun langsung menengadahkan tangan untuk menangkap apem-apem itu. Bahkan, ada yang menggunakan payung dibalik untuk menangkap apem.
Lebih lanjut, Siswanto Hadiningrat, menjelaskan tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Sapar atau satu pekan setelah Saparan di Jatinom, Klaten.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini