Kans Gibran di Cawalkot Solo: PDIP Mempersoalkan, Partai Lain Mengacuhkan

Round-Up

Kans Gibran di Cawalkot Solo: PDIP Mempersoalkan, Partai Lain Mengacuhkan

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 07:32 WIB
Gibran Rakabuming Raka. -- Foto: Detikfood
Solo - Peluang Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Solo 2020 masih dipertanyakan. Baik melalui PDIP ataupun partai koalisi non-PDIP, peluang tersebut masih tanda tanya.

Sebab saat ini DPC PDIP Surakarta yang menduduki 30 dari 45 kursi DPRD sudah memutuskan mengajukan pasangan calon yang diajukan, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa. Meskipun, Gibran juga masih berpeluang mengajukan diri melalui DPD ataupun DPP PDIP.

Sedangkan di luar PDIP, tersisa lima partai yang memiliki kursi di DPRD. Ada PKS dengan 5 kursi, lalu Gerindra, Golkar dan PAN yang masing-masing 3 kursi, serta 1 kursi lain untuk PSI.

Untuk mengusung Gibran, partai koalisi setidaknya butuh 9 kursi. Sementara, parpol yang kemungkinan bersedia mengusung Gibran hanyalah Golkar dan PSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Harian DPD Golkar Jawa Tengah, M Iqbal Wibisono mengisyaratkan partainya siap mendukung Gibran di Pilkada 2020. Dia tidak masalah jika Golkar berkoalisi dengan partai lain.


Iqbal menegaskan memungkinkan sekali apabila partai di luar PDIP berkoalisi dan bersinergi untuk membangun Kota Solo, lebih bisa memunculkan pasangan calon, sehingga Gibran bisa dimunculkan menjadi bakal calon walikota sebagai jawaban masyarakat Kota Solo.

"Solo butuh pemimpin masa depan yang jadi idola anak muda dengan visi ke-Indonesiaan yang jelas," tegas

Sementara PKS mengaku memiliki dua nama kandidat yang akan diusung. Keduanya berlatar belakang pengusaha muda. Dipastikan salah satunya bukan Gibran.

"Sudah ada dua nama, tapi belum bisa kita sampaikan. Bukan Gibran," kata Ketua DPD PKS Surakarta, Abdul Ghofar saat ditemui di gedung DPRD Surakarta, Kamis (26/9/2019).


PKS sudah melakukan penjaringan dan polling baik dari internal maupun masyarakat. Hasilnya, nama Gibran tidak masuk dalam survei.

"Sampai saat ini belum ada pemikiran ke sana (Gibran). Di penjajakan kader tidak muncul nama Gibran," ujarnya.

Untuk mengusung bakal calonnya, PKS butuh berkoalisi dengan dua partai lain. Kini PKS baru dalam penjajakan untuk berkoalisi.

"Setiap hari saya ketemu dengan kawan-kawan partai lain, kami komunikasi terus. Tapi saat ini masih wait and see," kata Ghofar.
Sementara Gerindra mengaku merasa kecewa dengan Gibran karena pinangannya tidak diterima oleh putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Diketahui, Gibran lebih memilih mendaftar sebagai kader PDIP.

"Dulu saya sudah berkomunikasi dengan Mas Gibran, belum ada kepastian. Tapi akhirnya beliau milih gabung ke PDIP," ujar Ketua DPC Gerindra Surakarta, Ardianto Kuswinarno saat ditemui di DPRD Surakarta, Kamis (26/9/2019).


Ardi mengatakan tidak akan mendukung Gibran jika maju melalui jalur independen. Namun berbeda jika Gibran akhirnya diusung oleh PDIP.

"Kalau memang (Gibran) mau independen, saya akan dukung Purnomo-Teguh," katanya.

"(Jika Gibran Diusung PDIP), nanti kami mungkin tetap ke merah (PDIP). Tentu kami tetap melihat dinamika politik dan arahan dari DPP," ujar Ardi.

Sementara jika melalui jalur independen, Gibran membutuhkan sekitar 35 ribu suara yang dibuktikan dengan fotokopi KTP. Jumlah tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi, 8,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Solo.

"Di Solo, DPT terakhir ada 421.999 orang. Kalau 8,5 persennya berarti 35.870 KTP harus dikumpulkan," kata Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutarti saat dihubungi detikcom, Kamis (26/9/2019).


Setiap KTP juga harus dilengkapi formulir surat pernyataan yang disediakan KPU. Penyerahan syarat dukungan tersebut bisa dilakukan mulai 11 Desember 2029 hingga 5 Maret 2020.


Simak Video "Jadi Kader PDIP, Gibran Isi Formulir Pilkada Solo 2020"

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads