Ada Juga Mantra untuk Obat Sakit Gigi di Primbon Mangkuprajan

Ada Juga Mantra untuk Obat Sakit Gigi di Primbon Mangkuprajan

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 16 Jul 2017 10:24 WIB
Serat Primbon Mangkuprajan. Foto: Bayu Ardi Isnanto
Solo - Selain mantra pemikat wanita, di dalam Serat Primbon Mangkuprajan juga tertulis mantra untuk pengobatan. Salah satunya adalah mantra untuk mengobati sakit gigi.

Penerjemah di Museum Radya Pustaka Surakarta Totok Yasmiran menjelaskan, di dalam manuskrip kuno itu terdapat bacaan dan langkah untuk penyembuhan.

Untuk sakit gigi, caranya dengan menuliskan jimat pada kertas kemudian dibakar. Abu kertas lalu diusapkan ke gigi yang sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam transliterasi kitab itu dalam tulisan latin, mantra itu berbunyi, "Punika jimat darapon aja lara utune tinulis ing kertas ingbong awune ingambil ginawe sinyik iku ngajimate."

Kitab karya K.R.A. Mangkupraja itu ditulis dalam dua tulisan, yakni huruf Jawa kuno dan pegon. Pegon merupakan bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab. Pada bagian yang ditulis dengan pegon, cetakan halaman dibuat terbalik.

Baca Juga: Membaca Kembali Serat Primbon Mangkuprajan yang Berumur 2 Abad

Kini, naskah kuno itu telah melalui tahap digitalisasi untuk 'mengawetkan' ilmu di dalamnya. Tulisan-tulisan Jawa dan pegon dalam manuskrip itu juga telah ditransliterasi ke dalam tulisan latin.

Baca Juga: Ada Mantra Pemikat Wanita di Primbon Mangkuprajan, Begini Bunyinya

Apabila dilihat, jimat-jimat itu terdiri dari huruf, angka maupun pola tertentu. Seringkali jimat tidak dapat dibaca apalagi dipahami.

"Ada jimat mantra yang tulisannya memang tidak bisa dimaknai. Ada angka, ada huruf arab, ada gambar, kadang ditulis dalam kotak," ujar Totok saat ditemui detikcom di kantornya, Sabtu (15/7/2017).

Menurut Totok, doa, mantra maupun jimat itu terpengaruh Kitab Mujarobat. Kitab itu berisi tentang pengobatan spiritual dari Timur Tengah.

Baca Juga: Berusia Lebih dari 2 Abad, Begini Penampakan Primbon Mangkuprajan

"Saya tekankan, ini kalau ditelusuri memang tidak ada tuntunannya dari Nabi (Muhammad). Tidak bisa diilmiahkan juga. Mungkin orang dulu pernah mencoba dan berkhasiat, lalu dicatat," tuturnya.

Selain mantra, di dalam manuskrip kuno ini juga memuat banyak hal yang terbagi dalam 28 bagian. Isinya merupakan kompilasi dari catatan-catatan Mangkupraja tentang berbagai hal.

"Isinya bermacam-macam. Ada catatan tentang Keraton Kasunanan Surakarta, suluk 20 sifat Allah, tasawuf Islam Jawa, hingga doa-doa dan mantra tentang pengasihan dan pengobatan," kata Totok. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads