Kitab karya K.R.A. Mangkupraja itu ditulis dalam dua tulisan, yakni huruf Jawa kuno dan pegon. Pegon merupakan bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab. Pada bagian yang ditulis dengan pegon, cetakan halaman dibuat terbalik.
Dari bentuk fisiknya, kitab berisi 327 halaman ini terbuat dari bahan dluwang gendhong atau kertas dari kulit kayu Panaraga. Usianya yang renta membuat kondisi kertas sudah agak rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Membaca Kembali Serat Primbon Mangkuprajan yang Berumur 2 Abad
Dari segi isi, Primbon Mangkuprajan terdiri dari 28 bagian. Isinya merupakan kompilasi dari catatan-catatan Mangkuprajan tentang berbagai hal.
Baca Juga: Ada Mantra Pemikat Wanita di Primbon Mangkuprajan, Begini Bunyinya
"Isinya bermacam-macam. Ada catatan tentang Keraton Kasunanan Surakarta, suluk 20 sifat Allah, tasawuf Islam Jawa, hingga doa-doa dan mantra tentang pengasihan dan pengobatan," kata penerjemah di Museum Radya Pustaka, Totok Yasmiran saat ditemui detikcom, Sabtu (15/7/2017).
![]() |
Doa dan mantra yang tertulis di sini, kata Totok, banyak yang berkaitan tentang pengasihan atau mantra pemikat.
"Kebanyakan tentang pengasihan. Misalnya ketika mengejar wanita, harus puasa pati geni, tidak melihat cahaya selama tiga hari. Lalu membaca doa yang tertulis di sini," tuturnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini