Valencya istri yang omelin suami mabuk akhirnya dituntut bebas. Selain itu, ada kasus video syur di Garut yang ternyata pemerannya TikTokers.
Berikut rangkuman dalam Jabar hari ini, Selasa (23/11/2021)
Jaksa Batalkan Tuntutan 1 Tahun Bui Valencya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa penuntut umum (JPU) kejaksaan Agung mengubah tuntutan satu tahun penjara terhadap Valencya menjadi tuntutan bebas. Jaksa menilai Valencya tidak terbukti bersalah dalam perkara dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal itu dibacakan JPU dalam sidang beragenda replik yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Karawang pada Selasa (23/11/2021). Dalam sidang tersebut Valencya turut hadir.
"Berdasarkan pertimbangan. Jaksa Agung selaku penuntut umum tertinggi menarik tuntutan jaksa penuntut umum yang dibacakan terhadap diri terdakwa Valencya," ucap JPU saat membacakan replik.
Jaksa lantas membacakan rincian tuntutan yang diubah. Jaksa menilai Valencya tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana psikis sesuai dengan Pasal 45 KUHP tentang penghapusan KDRT.
"Membebaskan terdakwa Valencya alias Nengsy Lim dari segala jenis tuntutan," kata dia.
Sebelumnya, Valencya dituntut satu tahun penjara oleh Jaksa penuntut umum (JPU) Karawang. Valencya jadi terdakwa dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap suaminya Chang Yu Ching.
Kasus ini mendapat sorotan. Sejumlah orang diperiksa lantaran diduga adanya pelanggaran dalam proses penanganan perkara itu.
Selebgram di Balik Video Syur di Garut
Tersebarnya video mesum 'Suka Sama Suka' pasangan muda-mudi Garut membuat geger warga kota dodol. Pemeran wanita yang kini berstatus korban ternyata Tiktokers.
Hal tersebut diketahui dari sejumlah unggahan gadis 19 tahun tersebut di media sosial. Gadis itu diketahui pernah mengikuti ajang kontes musik yang diselenggarakan stasiun televisi swasta.
Pengacara korban, Syam Yousef membenarkan hal tersebut. Yousef menyebut kliennya pernah ikut ajang pencarian bakat.
"Ya memang betul. Jadi selebgram lah, juga mungkin juga ya dibilang artis juga," ucap Yousef.
"Karena kan pernah mengikuti beberapa event nasional terkait talent pencarian bakat di beberapa stasiun televisi," kata Yousef menambahkan.
Yousef mengatakan, selain pernah mengikuti ajang pencarian bakat, kliennya juga saat ini aktif di media sosial. Gadis ini diketahui memiliki pengikut hampir 500 ribu di salah satu aplikasi media sosial.
"Klien kami itu juga aktif di dunia selebgram, Tiktokers kayak gitu. Karena memang pengikutnya juga cukup banyak," ujar Yousef.
Sementara terkait hubungan korban dengan pemeran lelaki dalam video, AS (22), yang kini jadi tersangka dalam kasus penyebaran konten pornografi, Yousef menyebut keduanya pernah berpacaran namun kini sudah berpisah.
Yousef juga membenarkan konten video mesum diunggah di akun pribadi milik korban oleh AS. 'Pelaku memiliki akses ke akun milik klien kami, karena dia rekan kerjanya," tutup Yousef.
Sementara terkait status korban, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono sendiri tidak menyebut secara rinci. Namun, Wirdhanto mengatakan korban kerap melakukan show dan AS merupakan rekan kerjanya.
"Hubungannya partner kerja. Jadi mengingat korban ini sering melakukan show dan sebagainya, dan yang mengaturkan media sosial ini adalah pelaku. Yang jelas (korban) warga Garut," ucap Wirdhanto.
Polda Jabar Ambil Alih Penanganan Kasus Pembunuhan Subang
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga terungkap. Kasus itu pun saat ini sudah ditarik penyidikannya dari Polres Subang ke Polda Jabar.
"Untuk kasus Subang, per tanggal 15 November kemarin perkara sudah dilimpahkan ke Polda Jabar," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Erdi menuturkan ditariknya penyidikan kasus itu ke Polda Jabar guna memudahkan proses penyidikan. Sebab, kata dia, ada beberapa bukti yang perlu diperiksa oleh Polda Jabar.
"Ini dimaksud adalah jadi petunjuk dan bukti bersifat konvensional untuk kemudahan penyelidikan dan penyidikan itu akan disandingkan secara digital. Kebetulan alat-alatnya yang berupa digital berada di Polda Jabar. Jadi untuk efisiensi waktu dan efektivitas itu kita tarik," kata Erdi.
Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu (18/8). Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23).
Gelombang Aksi Buruh di Jabar Tolak Besaran UMP
Sejumlah buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Bandung Oded M Danial. Mereka menuntut kenaikan UMK 2022 sebesar 10 persen.
Pantauan detikcom, massa aksi tiba di depan Kantor Wali Kota Bandung yang berada di Jalan Wastukencana, Selasa (23/11/2021) sekitar Pukul 10.00 WIB.
Akses Jalan Wastukencana sedikit terganggu karena sebagian bahu jalan tersebut diduduki oleh demonstran. Hingga Pukul 11.00 WIB massa masih menyampaikan aspirasinya.
Dalam orasinya, massa aksi menuntut kenaikan UMK 2022 di Kota Bandung 10 persen. Selain itu mereka juga meminta membatalkan pengesahan UU Cipta Kerja.
"Sesuai komitmen, sesuai surat yang diberikan kepada Wali Kota Bandung kami meminta MK membatalkan UU Cipta Kerja tanggal 25 November sidang putusannya," kata Ketua SPSI Kota Bandung Hermawan usai berorasi.
Sementara di Majalengka, Ribuan buruh di Kabupaten Majalengka, mengancam akan melakukan aksi mogok kerja selama 3 hari. Aksi mogok kerja itu dilatarbelakangi ketidakpuasan buruh terhadap rapat pleno penetapan UMK 2022 pada Senin (22/11) kemarin.
Salah satu aktivis buruh yang berasal dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Ricki Sulaeman mengungkapkan aksi mogok kerja itu mulai dilakukan pada hari ini Selasa (23/11/2021) hingga Kamis (25/11/2021) nanti.
"Kita memaksimalkan aksi daerah, kita sepakat untuk berhenti produksi. Rencana dari tanggal 23-25 November," kata Ricki saat diwawancarai.
Sementara massa buruh di Kabupaten Cianjur melakukan aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Buruh sempat menutup jalan sehingga arus lalu lintas kendaraan dialihkan karena terjadi kemacetan.
Aksi demo hari ini dilakukan di dua titik, yakni di depan Pendopo Cianjur dan sekitar Istana Presiden di kawasan Cipanas. Pantauan detikcom, Selasa (23/11/2021), di ruas Jalan Nasional Cianjur-Bandung, hingga pukul 11.30, terjadi kemacetan arus lalu lintas mulai dari persimpangan Tugu Pramuka, Kecamatan Karangtengah, hingga jalur protokol di kawasan perkotaan.
Buruh sempat menyekat jalan di simpang Tugu Pramuka sehingga kendaraan dari Cianjur menuju Bandung ataupun sebaliknya tidak bisa melintas. Selain itu, buruh yang menggelar aksi ke Istana Presiden dengan berjalan kaki di sepanjang Jalan Raya Cianjur-Puncak, membuat kendaraan dari Cianjur menuju Jakarta tidak bisa melintas.
Peluru Nyasar Bersarang di Tubuh Bocah Bandung Barat
Seorang bocah di Kampung Babakan Cianjur, RT 06/03, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi korban peluru nyasar.
Kejadian nahas itu menimpa korban atas nama Muhammad Abdul Aljabbar (10). Sebuah benda yang diduga merupakan proyektil peluru menghujam bagian punggungnya pada Minggu (21/11) sekitar pukul 20.00 WIB.
Syarif Hidayat (43) tetangga korban sekaligus saksi mata menuturkan sesaat sebelum kejadian tersebut ia bersama korban dan orang tua korban sedang berada di teras rumah korban.
"Jadi saya sama mereka itu lagi di teras rumahnya, karena ayahnya sedang servis hp. Nah si anaknya melihat ayahnya yang lagi servis hp. Tiba-tiba ada suara keras seperti benda menghantam pagar. Saya juga kaget waktu dengar suara itu," ungkap Syarif kepada detikcom di lokasi kejadian, Selasa (23/11/2021).
Setelah terdengar ada suara benda terkena pagar bambu rumah tersebut, tiba-tiba Abdul menangis. Setelah diperiksa ternyata punggungnya mengeluarkan darah dengan baju yang sedikit berlubang seperti terkena obat nyamuk.
"Jadi dia enggak teriak atau gimana jadi cuma nangis. Diperiksa keluar darah dari punggungnya. Kalau itu suara tembakan atau apa, saya juga enggak tahu dan enggak terdengar. Tapi yang jelas ya kejadiannya seperti itu," tutur Syarif.
Ia dan warga lainnya hingga kini masih bertanya-tanya dari mana asal peluru nyasar yang bersarang di tubuh kecil Abdul. Namun setelah kejadian tersebut pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan.
"Kalau dari mana nya kurang tahu juga. Tapi pihak kepolisian sudah ngecek ke sini," jelas Syarif.
Abdul kemudian dilarikan ke klinik terdekat sebagai upaya pertolongan pertama. Namun lantaran tak sanggup, kemudian ia dirujuk ke RSUD Cililin. Sayangnya keterbatasan alat membuat Abdul harus dibawa ke sejumlah rumah sakit di Cimahi dan Bandung.
"Awalnya ke klinik, terus RSUD Cililin, dibawa lagi ke RS Dustira, dibawa ke RS Sartika Asih, baru terakhir ke RSHS. Sekarang kondisinya sudah membaik kalau informasi dari keluarga. Pelurunya sudah diangkat," ucap Syarif.
Tubagus Firman (33) paman korban mengatakan keponakannya kini sudah sadar dan sudah berada di ruang perawatan setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil dari punggungnya pada Senin (22/11/2021).
"Alhamdulillah sudah sadar, sekarang sudah di ruang rawat. Peluru sudah diangkat. Tapi keluarga juga enggak sempat lihat pelurunya, soalnya langsung dibawa mungkin sama polisi," kata Firman.