Jabar Hari Ini: Kasus Aktif Tembus 126 Ribu-Lagi Ganjil Genap Bogor

Jabar Hari Ini: Kasus Aktif Tembus 126 Ribu-Lagi Ganjil Genap Bogor

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Jul 2021 21:14 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Ragam berita berlangsung di Jabar hari ini. Soal jumlah kasus COVID-19, Jabar menempati urutan pertama di Indonesia. Selain itu, di Bogor, seorang ibu dibacok.

Berikut rangkuman Jabar hari ini, Jumat (23/7/2021)

Jabar Catat Rekor Kasus Positif Aktif COVID-19

Kasus konfirmasi COVID-19 di Jawa Barat kembali tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Jawa Barat menyumbang angka kasus positif terbanyak dengan total 8.925 kasus. Disusul DKI Jakarta dengan total kasus 8.033, dan Jawa Timur dengan total 6.912 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu berdasarkan sebaran kasus yang diunggah di laman Pikobar hingga update tanggal 22 Juli 2021, penambahan kasus harian di Kabupaten Purwakarta tertinggi dengan penambahan 1.599 kasus.

Posisi kedua Kota Bekasi dengan jumlah penambahan kasus harian sebanyak 1.448 kasus. Posisi ketiga Kabupaten Bogor sebanyak 929 kasus.

ADVERTISEMENT

Sementara dalam sepekan hingga 22 Juli, penambahan kasus dalam sepekan di Kabupaten Purwakarta sebanyak 2.116 kasus. Kota Bekasi sebanyak 11.226 kasus dan Kabupaten Bogor 8.111 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus positif di Jabar hingga saat ini mencapai 547.255 kasus dengan jumlah isoman atau dalam perawatan sebanyak 126.865 orang, sembuh 412.638 orang dan meninggal 7.752 orang.

Berikut rincian sebaran kasus harian di Jawa Barat pada 22 Juli 2021:

1. Kabupaten Bogor : 929 Kasus
2. Kabupaten Sukabumi : 153 kasus
3. Kabupaten Cianjur : 120 kasus
4. Kabupaten Bandung : 348 kasus
5. Kabupaten Garut : 328 kasus
6. Kabupaten Tasikmalaya : 70 kasus
7. Kabupaten Ciamis : 249 kasus
8. Kabupaten Kuningan : 141 kasus
9. Kabupaten Cirebon ; 371 kasus
10. Kabupaten Majalengka : 118 kasus
11. Kabupaten Sumedang : 99 kasus
12. Kabupaten Indramayu : 173 kasus
13. Kabupaten Subang : 360 kasus
14. Kabupaten Purwakarta : 1.599 kasus
15. Kabupaten Karawang : 300 kasus
16. Kabupaten Bekasi : 767 kasus
17. Kabupaten Bandung Barat : 145 kasus
18. Kabupaten Pangandaran : 195 kasus
19. Kota Bogor : 325 kasus
20. Kota Sukabumi : 42 kasus
21. Kota Bandung : 762 kasus
22. Kota Cirebon : 228 kasus
23. Kota Depok : 884 kasus
24. Kota Cimahi : 172 kasus
25. Kota Tasikmalaya : 133 kasus
26. Kota Bekasi : 1.448 kasus
27. Kota Banjar : 40 kasus

Gangguan Asam Lambung, Wali Kota Bandung Dirawat

Wali Kota Bandung Oded M Danial menjalani perawatan di rumah sakit gegara penyakit asam lambung. Oded mengaku kondisinya saat ini semakin membaik.

"Alhamdulillah sehat Mang Oded, sudah membaik. (Sakit) asam lambung," kata Oded saat melakukan video call dengan wartawan, Jumat (23/7/2021).

Oded melakukan perawatan di Rumah Sakit Santosa, Kota Bandung sejak, Rabu (21/7) lalu. "Alhamdulillah gejalanya sudah banyak berkurang," ucapnya.

Oded menuturkan, sebelum dirawat dia menjalani medical check up terlebih dahulu. Namun, atas rekomendasi dokter, Oded akhirnya menjalani perawatan di rumah sakit.

"Medical check up keseluruhan, Insya Allah (sehat lagi)," ujarnya.

Oded juga menyebut, saat ini dirinya masih diinfus. Saat disinggung kapan pulang, Oded masih harus menunggu hasil diagnosa dokter.

"Nunggu dulu dokter diagnosanya," ujar Oded.

Ganjil-Genap Diterapkan di Bogor

Satgas COVID-19 Kota Bogor kembali menerapkan ganjil genap untuk kendaraan baik roda dua maupun roda empat mulai Jumat (23/7/2021) hingga Minggu (25/7/2021). Aturan Ganjil genap berlaku selama 24 jam sebagai upaya menekan mobilitas masyarakat.

"Satgas COVID-19 Kota Bogor akan memberlakukan ganjil-genap dimulai pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Aturan ini berlaku selama 24 jam," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Jumat (23/7/2021).

Susatyo menegaskan penerapan ganjil genap efektif menekan mobilitas di masa PPKM level 4. Maka aturan ganjil genap akan dilanjutkan untuk diberlakukan pada hari kerja.

"Apabila ganjil genap cukup efektif untuk mengurangi mobilitas, maka kami akan lanjutkan pada hari kerja," kata Susatyo.

Agar tidak terjadi perdebatan dalam pelaksanaan di lapangan, Satgas COVID-19 membentuk tim khusus yang memonitor di kantor-kantor perusahaan.

"Untuk pemberlakuan bagi sektor esensial, non esensial dan kritikal, akan ada tim khusus yang akan memonitor di masing-masing kantor dan sebagainya, sehingga tidak menjadi perdebatan di jalanan. Tetapi kami dalam memberlakukan ganjil genap dari melarang, kami ubah menjadi mengatur, agar masyarakat bersama dapat bergantian untuk melakukan kegiatan belanja kebutuhan sehari-hari dan sebagainya," ucapnya.

Selama aturan ganjil genap berlaku, ada beberapa titik check point untuk memonitor arus kendaraan. Apabila ditemukan kendaraan dengan pelat nomor yang tidak sesuai dengan tanggal, maka akan diputarbalik.

Titik checkpoint tersebut di antaranya di Jembatan Merah, Empang (satu arah dari BTM), Baranangsiang, Mcd Lodaya, Simpang Denpom, Warung Jambu, SPBU Vivo Air Mancur, ex Bale Binarum, Underpass Solis, Tol BORR, SPBU Veteran, Salabenda, Ciawi, Darmaga, Yasmin dan Brimob Kedung Halang.

"Kendaraan pribadi yang tidak sesuai (plat nomor ganjil/genap) pada hari itu akan diputarbalikan. Pengecualian bagi Damkar, ambulans/mobil jenazah, tenaga kesehatan, kendaraan dinas, angkutan umum, angkutan online, angkutan logistik/sembako dan kondisi darurat lainnya," ucap Susatyo.

Selain pemberlakuan ganjil genap, Satgas COVID-19 juga tetap memberlakukan penutupan atau penyekatan jalan protokol di Kota Bogor pada malam hari.

"Mulai jam 21.00 WIB-24.00 WIB ruas jalan SSA (seputaran kebun raya) dan jalan protokol akan ditutup," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Satgas akan terus memperkuat langkah mengurangi mobilitas warga, namun di sisi lain tetap ingin melindungi dan memberikan perhatian kepada denyut ekonomi warga.

"Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada tren angka-angka mulai membaik, namun demikian, masih jauh dari kata terkendali. Kita masih harus fokus untuk memastikan mobilitas tetap bisa dikendalikan, tetapi disisi lain perekonomian warga, terutama warga yang dhuafa harus kita perhatikan," ujar Bima.

Wanita Pemilik Warung Kopi Tewas Dibacok

Seorang ibu pemilik warung kopi dan anaknya menjadi korban kekerasan di Jalan Abdullah Bin Nuh Bogor Barat, Kota Bogor, Jum'at (23/7/2021). Dalam kejadian tersebut, ibu pemilik warung kopi berinisial N tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya. Sementara anak gadisnya yang berinisial D, masih dalam perawatan di rumah sakit dengan luka serupa.

"Benar kejadian itu, ada satu korban yang meninggal dunia, Nur Aliayah, dan yang satu mengalami luka, Disa," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Jum'at (23/7/2021).

Peristiwa tersebut, pertama kali diketahui sekitar pukul 05:30 WIB oleh 2 petugas kebersihan Kota Bogor, yakni Suhendar dan Zaenudin yang sedang membersihkan sampah di sepanjang Jalan Raya Abdullah Bin Nuh.

"Pada sekitar pukul 05.30 WIB saat Saksi 1 sedang melaksanakan kegiatan kebersihan di sekitar TKP dan mendengar adanya suara minta tolong dari dalam warung. Selanjutnya saksi 1 mengecek dan melihat korban atasnama Disa Fitriyani sudah dalam keadaan terluka, selanjutnya dibawa ke RS Graha Medika untuk dilakukan pertolongan pertama," beber Kasie Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar.

Usai membawa Disa ke rumah sakit, petugas kebersihan bersama warga lainnya kemudian mengecek ke dalam warung kopi untuk mengetahui kondisi Nur Aliyah, ibu kandung dari Dista.

"Saat dicek itu kemudian diketahui kalau korban atas nama Nur Aliya sudah meninggal. Ada luka di tubuhnya," jelas Rachmat.

Saat ini, jasad Nur Aliyah sudah dibawa ke RSUD Ciawi untuk diotopsi. Sementara anaknya, Disa Fitriani masih dalam perawatan di RS Medika.

"Saat ini kami sudah melakukan 5 orang saksi, dan kami masih melakukan penyelidikan terkait motif kejadian tersebut. Kami harus lakukan otopsi dulu termasuk melakukan visum bagi yang luka. Informasi perkembangan nanti kami sampaikan lagi," tutup Kombes Susatyo.

Tak Semua 14 Pasien Meninggal karena Kehabisan Oksigen

Pemkab Purwakarta menyebut penyebab meninggalnya 14 pasien di RS Holistik Purwakarta tak semuanya karena dampak stok oksigen habis. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika memanggil direktur RS Holistik guna mendapatkan penjelasan rinci berkaitan hal tersebut.

Pemanggilan direktur RS Holistik ini untuk mengungkap penyebab pasti kematian 14 pasien tersebut. Beredar kabar simpang siur berkaitan kematian pasien tersebut sepenuhnya gegara habisnya stok oksigen.

"Memang betul, ada berita yang simpang siur, makannya Satgas hari ini memanggil direktur dari rumah sakit tersebut (RS Holistik) dan kami juga kemarin sudah menurunkan tim," ujar Anne di Pemkab Purwakarta, Jumat (23/7/2021).

Anne menegaskan 14 pasien yang meninggal itu tidak semua gegara dampak habisnya stok tabungan oksigen, melainkan kumulatif dari pasien yang suspek atau pasien mengarah positif COVID-19. "14 orang meninggal itu bukan karena kekurangan oksigen. Hari ini kita duduk bersama antara pihak rumah sakit, pihak Satgas dan pihak pemerintah serta Dinkes untuk mengetahui pasti kejadian di RS Holistik," tuturnya.

Menurut Anne, pihak satgas selama ini intens berkomunikasi dengan seluruh rumah sakit untuk menanyakan perkembangan terkini di setiap rumah sakit. "Ada 10 rumah sakit di Purwakarta. Kita selalu mengecek setiap hari ketersediaan daripada oksigen, nanti posko yang sudah dibentuk melalui Dinas Kesehatan itu terus membantu dan memfasilitasi kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit," ujar Anne.

Halaman 2 dari 5
(bbn/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads