Kelompok Menyimpang di Cianjur, Penyembah Wayang-Sekte Rambut Merah

Kelompok Menyimpang di Cianjur, Penyembah Wayang-Sekte Rambut Merah

Ismet Selamet - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 18:52 WIB
Bos Kelompok Rambut Merah Cianjur
Bos kelompok 'rambut merah' (Foto: Ismet Selamet)

Sekte Rambut Merah, Tak Wajibkan Solat dan Puasa

Pertengahan Mei 2021 lalu, Warga Kampung Ciroyom Desa Bojong Kecamatan Karangtengah Cianjur, Jawa Barat dihebohkan dengan kemunculan kelompok 'rambut merah' yang diduga menjalankan ajaran menyimpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan kelompok tersebut pertama kali diketahui pada Ramadan lalu, dimana masyarakat kerap mendapati beberapa warga dengan ciri khas rambut yang diwarnai merah dengan terang-terangan tidak berpuasa.

Ketika diajak untuk salat, terutama salat Jumat, para anggota kelompok rambut merah mengabaikannya serta menyebut jika ibadah cukup dengan niat.

ADVERTISEMENT

Bahkan beberapa kali masyarakat melihat anggota rambut merah pergi ke hutan untuk bersemedi.

"Informasinya sudah ada sejak Ramadan lalu. Tapi Awal laporan dari masyarakat, Senin (17/5) kemarin. Jika ada kelompok yang diduga sesat," ucap Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko.

Setelah ditelusuri, Pemdes Bojong bersama MUI mendapati jika kelompok tersebut ternyata dipimpin oleh DJ, seorang pengurus masjid yang dikenal taat beribadah.

Diduga DJ terpengaruh ajaran yang menyimpang usai berguru pada seseorang yang berasal dari Kecamatan Sukaluyu Cianjur.

"Jadi DJ ini berguru pada seseorang, kemudian dia mengajak beberapa orang yang memang dekat dan bahkan diantaranya juga pengurus masjid untuk mengikuti ajaran dia. Dengan iming-iming, dalam ajarannya tidak perlu salat atau berpuasa, cukup niat dan bersemedi," ungkapnya.

Khawatir ajarannya meluas dan menimbulkan gejolak di masyarakat, Pemdes dan MUI Bojong pun membentuk tim khusus untuk melakukan pembinaan terhadap anggota rambut merah.

"Kita bentuk beberapa tim. Setiap tim membina maksimal 4 orang. Jadi lebih efektif, jika pembinaannya tidak terlalu banyak," ucap dia.

Menurutnya total ada 17 anggota kelompok rambut merah. Mereka masih memiliki hubungan keluarga. "Kalau total anggota 17 orang. Tapi yang terpapar cukup parah ada 9 orang. Tujuh diantaranya laki-laki dan 2 lainnya perempuan," kata dia.

Uyeng mengatakan setelah beberapa kali pembinaan, anggota kelompok rambut merah langsung bertaubat dan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Alhamdulillah semua sudah bertobat, termasuk pimpinannya. Tapi kita masih terus pembinaan, untuk kuatkan akidahnya supaya tidak lagi menyimpang," ucapnya.

Di sisi lain, Sekretaris MUI Desa Bojong Insan Budiman, menjelaskan kelompok yang terindikasi melakukan penyimpangan ajaran agama dengan tidak melaksanakan salat dikarenakan malas dalam beribadah.

"Fakta-faktanya mereka tidak melaksanakan salat karena malas saja. Terus ada juga hal-hal yang sifatnya mungkin mereka hilap dan mereka juga mengakui, . Tapi untuk pastinya masih kami dalami," ujar Insan.

Selain itu terkait semedi di hutan, lanjut Insan, kelompok yang beranggotakan 17 orang dengan didominasi kaum pria itu mengaku terkait kegiatan yang sering melakukan semedi di hutan merupakan sebatas refreshing.


(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads