Tak Wajibkan Salat, Bos Kelompok 'Rambut Merah' Mewek Saat Bertobat

Tak Wajibkan Salat, Bos Kelompok 'Rambut Merah' Mewek Saat Bertobat

Ismet Selamet - detikNews
Senin, 24 Mei 2021 11:44 WIB
Kelompok Rambut Merah Bertobat
Pemimpin kelompok 'Rambut Merah' menangis saat bertobat dan mengucapkan syahadat. (Foto: istimewa)
Cianjur -

Pemimpin dan anggota kelompok 'Rambut Merah' di Cianjur bertobat dan kembali mengucapkan syahadat. Sebelumnya, mereka bikin geger lantaran menyebut ibadah salat dan puasa tidak wajib.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun tangan mendampingi mereka agar tak kembali terjerumus ajaran menyimpang. Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko mengatakan setelah beberapa hari melakukan musyawarah dan pembinaan, 17 orang terdiri dari pemimpin dan anggota kelompok 'Rambut Merah' bersedia bertobat.

"Sudah semua bertobat dan bersyahadat lagi, termasuk DJ pimpinannya (tobat pada Minggu kemarin)," ucap Uyeng, Senin (23/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sang bos kelompok tersebut tak kuasa berdiri usai membacakan syahadat yang dipandu para ulama dan disaksikan sejumlah perangkat desa. "Bersangkutan (DJ) menangis sambil mengakui kesalahannya. Sudah bertobat," kata Uyeng.

Uyeng menjelaskan pihaknya saat ini terus melakukan pendampingan dan pembinaan agar mereka tak lagi terjerumus dalam ajaran yang menyimpang. "Fokus kita sekarang penguatan akidah, supaya tidak mudah lagi terpengaruh ajaran yang tidak sesuai. Tim dari Pemdes dan MUI Bojong akan terus melakukan pembinaan," tutur Uyeng.

ADVERTISEMENT

Warga Kampung Ciroyom, Cianjur, dihebohkan dengan kemunculan kelompok 'rambut merah' yang diduga menyimpang. Anggotanya tidak diwajibkan salat dan puasa. Bahkan mereka kerap pergi ke hutan untuk bersemedi.

Simak video 'Heboh Kelompok 'Rambut Merah' di Cianjur Tak Wajibkan Salat-Puasa':

[Gambas:Video 20detik]



(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads