Pengakuan serupa disampaikan guru SD yang mengajar di pesisir Pandeglang. Instruksi datang dari kepala sekolah melalui pesan aplikasi grup WhatsApp.
"Betul ke grup WA sekolah. Nah itu katanya hasil rapat para kormin. Ternyata saya teliti di setiap kecamatan di beberapa kecamatan Pandeglang mereka juga dapat," kata si guru berstatus PNS.
Di lingkungan guru SMP, angket ini justru membuat mereka kebingungan. Meski instruksi itu datang dari kepala sekolah, sebagian guru memilih mengabaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Campur aja, ada yang isi, ada yang nggak. Bingung untuk apa. Tanya ke teman-teman ada yang isi, ada yang nggak," kata guru SMP di Pandeglang.
Angket soal dukungan guru di Pilkada Pandeglang lalu disebar dengan lima pertanyaan di Google Form. Pertama, pengisi angket ditanya identitas pekerjaan apakah sebagai kepala TK/PAUD, kepala SD, kepala SMP, guru TK/PAUD, guru SD, guru SMP, operator TK/PAUD, operator SD/SMP, atau tenaga administrasi SD/SMP.
Pertanyaan kedua sampai keempat diisi dengan pilihan di mana alamat tugas berdasarkan kecamatan dan kelurahan/desa dan unit kerja atau sekolah yang menjadi tempat bekerja. Terakhir, pengisi angket ditanya soal siapa yang layak memimpin Kabupaten Pandeglang untuk pembangunan 2021-2025.
Di kolom jawaban pertanyaan ini, ada dua jawaban yang harus dipilih yaitu apakah pasangan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban atau Thoni Fathoni Mukson-Miftahul Tamamy. Kedua nama itu adalah nama pasangan di Pilkada 2020 yang berdasarkan hasil hitungan di KPU suara terbanyak ada di petahana Irna-Tanto.
(bri/bbn)