Guru SD-SMP mengakui bahwa mereka diinstruksikan untuk mengisi angket berisi pandangan mereka soal dukungan di Pilkada Pandeglang 2020. Angket ini tersebar mulai dari grup WhatsApp dan diinstruksikan diisi oleh kepala sekolah dan Kormin (Koordinator Administrasi) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Guru di salah satu SD menceritakan bahwa pertama kali menerima pesan ini dari grup WhatsApp salah satu organisasi profesi guru. Kormin meminta agar guru mengisi angket dengan 5 pertanyaan yang salah satu isinya soal siapa layak memimpin Kabupaten Pandeglang untuk pembangunan 2021-2025.
"Yang nge-share pertama Kormin, itu di WhatsApp grup. Abis itu nggak ada lagi instruksi lainnya, gitu doang. Kita juga nggak tahu tujuannya apa, nanya juga nggak berani," katanya saat berbincang dengan detikcom di Pandeglang, Kamis (11/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru SD ini meminta identitasnya sekolah dan kecamatan tempat ia bekerja disembunyikan. Tapi ia memastikan bahwa perintah itu datang dari Kormin pertama kali melalui aplikasi.
"Tolong ini diisi ya. Itu pertama kali nge-share, hari kemarin kalau nggak salah. Nggak ada tanggapan di grup itu kan. Dikirim lagi sama dia, tolong ini diisi ini perintah dari pak sekdis. Gitu. Cuma tetap nggak ada yang nanggapin," ujarnya.
Tidak lama kemudian, perintah serupa disampaikan oleh kepala sekolah tempat ia bekerja ke semua guru. Tapi, kepala tidak menyebut atas perintah siapa angket itu diisi.
Pengakuan serupa disampaikan guru SD yang mengajar di pesisir Pandeglang. Instruksi datang dari kepala sekolah melalui pesan aplikasi grup WhatsApp.
"Betul ke grup WA sekolah. Nah itu katanya hasil rapat para kormin. Ternyata saya teliti di setiap kecamatan di beberapa kecamatan Pandeglang mereka juga dapat," kata si guru berstatus PNS.
Di lingkungan guru SMP, angket ini justru membuat mereka kebingungan. Meski instruksi itu datang dari kepala sekolah, sebagian guru memilih mengabaikan.
"Campur aja, ada yang isi, ada yang nggak. Bingung untuk apa. Tanya ke teman-teman ada yang isi, ada yang nggak," kata guru SMP di Pandeglang.
Angket soal dukungan guru di Pilkada Pandeglang lalu disebar dengan lima pertanyaan di Google Form. Pertama, pengisi angket ditanya identitas pekerjaan apakah sebagai kepala TK/PAUD, kepala SD, kepala SMP, guru TK/PAUD, guru SD, guru SMP, operator TK/PAUD, operator SD/SMP, atau tenaga administrasi SD/SMP.
Pertanyaan kedua sampai keempat diisi dengan pilihan di mana alamat tugas berdasarkan kecamatan dan kelurahan/desa dan unit kerja atau sekolah yang menjadi tempat bekerja. Terakhir, pengisi angket ditanya soal siapa yang layak memimpin Kabupaten Pandeglang untuk pembangunan 2021-2025.
Di kolom jawaban pertanyaan ini, ada dua jawaban yang harus dipilih yaitu apakah pasangan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban atau Thoni Fathoni Mukson-Miftahul Tamamy. Kedua nama itu adalah nama pasangan di Pilkada 2020 yang berdasarkan hasil hitungan di KPU suara terbanyak ada di petahana Irna-Tanto.
(bri/bbn)