Jabar Hari Ini: Heboh Bansos Ayam Hidup-Jasa Pikul Jenazah COVID-19 Jutaan Rupiah

Jabar Hari Ini: Heboh Bansos Ayam Hidup-Jasa Pikul Jenazah COVID-19 Jutaan Rupiah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 25 Jan 2021 20:51 WIB
Warga Cianjur dibuat heran dengan pencairan bansos BPNT berupa ayam hidup
Foto: Warga Cianjur keluhkan pencairan bansos ayam hidup (tangkapan layar video).

Jasa Pikul Jenazah COVID-19 di Bandung Jutaan Rupiah

Pemakaman jenazah pasien COVID-19 menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, pada praktiknya, keluarga pasien harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk jasa gotong peti jenazah dari area parkir hingga liang lahat di TPU Cikadut, pemakaman khusus pasien COVID-19 di Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga hari lalu, keponakan Tisna, yang merupakan warga Karangsetra, Kota Bandung, dimakamkan di TPU Cikadut. Keponakannya yang berumur sekitar 42 tahun itu meninggal di Rumah Sakit Hermina Pasteur, Jumat (22/1), dan langsung dikuburkan di TPU Cikadut sesuai protap COVID-19.

Namun hari ini hasil swab keponakannya itu keluar dan hasilnya dinyatakan negatif. Penyebab kematian keponakannya adalah komplikasi sejumlah penyakit.

ADVERTISEMENT

Tisna menyebut, saat pemakaman, tidak ada pemungutan biaya dari rumah sakit. Namun pihak keluarga harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah saat di TPU untuk biaya jasa gotong jenazah pasien corona.

"Tidak, cuma jasa itu (gotong jenazah), memberi kepada yang gotong Rp 1,3 juta, ditawar jadi Rp 1 juta, tidak keberatan, katanya mau diganti oleh pihak rumah sakit tinggal diperlihatkan kuitansinya," kata Tisna kepada detikcom saat melayat kuburan keponakannya untuk menabur bunga di TPU Cikadut, Senin (25/1/2021).

Dari informasi yang diperoleh, jasa angkut jenazah pasien COVID-19 ini juga ada yang harus membayar Rp 2 juta hingga lebih.

Seperti diketahui, posisi tempat pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Cikadut ada di bagian belakang dan untuk sampai ke lokasi dari tempat parkir harus berjalan sekitar 300 meter, mengitari jalan setapak dan sedikit menurun.

Menurutnya, atas pertimbangan keluarga, pihaknya memilih membayar jasa gotong jenazah. Sebenarnya bisa saja jenazah digotong pihak keluarga, tapi pihak keluarga memilih menggunakan jasa tersebut karena sudah mengetahui situasi TPU Cikadut.

Tisna mengaku tak keberatan membayar sebesar itu. "Tidak, kalau sendiri (gotong jenazah) berabe," ujarnya.

Salahsatu pengelola TPU Cikadut Sudrajat menjelaskan Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung yang berwenang mengurus TPU, hanya memfasilitasi penguburan jenazah. Sementara penggotongan jenazah setelah dikeluarkan dari ambulans menuju ke tempat pemakaman diserahkan kepada keluarga.

"Jasa angkut? Iya kendalanya di situ, kalau pemakaman gratis, bahkan untuk penggalian pengurugan juga, kalau ada yang ngasih diterima kalau tidak ya enggak kenapa-kenapa," kata salah satu pengelola TPU Cikadut Sudrajat kepada detikcom, Senin (25/1/2021).

Sudrajat menyebut penyedia jasa gotong jenazah pasien Corona itu bukan dari Distaru ataupun pekerja harian lepas (PHL) Distaru.

"Jasa pikul itu dari luar. Itu warga, kalau PHL kami, yang membuat liang lahat, kita ada 20 orang PHL-nya," ujarnya.

Menurutnya untuk jenazah COVID-19 muslim dan non muslim di TPU Cikadut ada sekitar 600 orang. "Sekitar 600 orang," tuturnya.

Sekitar 10 liang lahat setiap harinya disiapkan oleh pihaknya. "Untuk COVID-19 10 liang lahat sehari," katanya.

Ia menambahkan untuk kuota pemakaman jenazahCOVID-19 diTPUCikadut bisa mencapai 5 ribu. "Bisa untuk 5 ribu, ini luas lahan sekitar 2 hektare,"tamabahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads