Fakta-fakta Pembunuhan Mahasiswa Telkom University di Karawang

Round-Up

Fakta-fakta Pembunuhan Mahasiswa Telkom University di Karawang

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Sabtu, 16 Jan 2021 07:37 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock

Pembunuh dan Korban Baru Sepekan Berkenalan

Saat pergi dari rumahnya, Fathan bilang ke orang tuanya akan pergi ke rumah teman dekatnya. Namun saat keluarga mendatangi rumah teman dekat Fathan, ia tak ada di sana. Rupanya, Fathan bertemu Jhovi yang akhirnya menghabisi nyawa Fathan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pemeriksaan polisi, Jhovi mengaku baru sepekan mengenal Fathan. Mereka berkenalan di Facebook. Keduanya sepakat untuk bertemu pada Minggu (10/1).

Jhovi diduga sempat menyusun sekenario agar pembunuhan kepada Fathan dikesankan sebagai kasus penculikan. Setelah membunuh Fathan, Jhovi kemudian mengambil ponsel pemuda asal Telukjambe Timur itu.

ADVERTISEMENT

Ia membuka aplikasi WhatsApp dan mengirim pesan kepada keluarga Fathan. Isinya, meminta uang sejumlah Rp 400 juta jika masih ingin ketemu dengan korban. Kepada keluarga korban, Jhovi menyertakan nomor rekening bank milik Husain.
"Pelaku membuat alibi untuk mengecoh. Supaya terkesan korban diculik. Padahal saat meminta uang tebusan, korban sudah tewas," kata Rama.

Setelah membunuh dan mengikat korban, Jhovi dan Husain kemudian meminjam satu unit minibus. Tujuannya untuk mengangkut mayat korban. Lantaran tak bisa menyetir, keduanya meminta tolong kepada Rio Hadiyan (23). Pemuda asal Pangkalan itu menyetir mobil hingga ke wilayah Cilamaya.


(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads