Jhovi Fernando (30), pengangguran mengaku dukun di Karawang, membunuh mahasiswa Telkom University pemuda bernama Fathan Ardian Nurmiftah (19). Mahasiswa tingkat pertama itu sempat hilang selama tiga hari.
"Korban tercatat sebagai mahasiswa Telkom University di Bandung," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana, Jumat (15/1/2021).
Saat ditemukan, kondisi Fathan amat tragis, selain mengalami luka dalam di kepala, pemuda asal Telukjambe Timur itu diikat menggunakan plastik, sarung dan bed cover.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi, keluarga korban sempat mengaku dihubungi orang misterius melalui ponsel Fathan. Pesannya berisi permintaan uang jika ingin Fathan kembali ke rumahnya. "Ada pesan masuk dari nomor Fathan yang meminta tebusan sebesar Rp 400 juta," kata Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.
Sebelum dinyatakan hilang dan ditemukan tewas secara tragis, Fathan disebut-sebut sempat berkonsultasi supranatural kepada Jhovi Fernando (30).
Jhovi pun mengundang Fathan ke tempat indekosnya untuk mengadakan ritual. Tapi rupanya, pelaku hanya membual. Ia tak punya kemampuan supranatural. Fathan tak menyangka jika kunjungannya ke tempat indekos pelaku bakal berujung maut.
"Kepada korban, pelaku mengaku punya kemampuan paranormal dan bisa mengeluarkan sosok gaib di tubuh korban," ucap Rama.