Faktor Ekonomi
Menurut hasil pemeriksaan polisi, Fathan bersedia ikut ke tempat kos Jhovi. Setelah bertemu di daerah Johar, Fathan mengendarai motornya ke tempat kost Jhovi. Ia sama sekali tak menduga bahwa kunjungannya itu akan berakhir maut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat bersama Jhovi, Fathan tiba di tempat kost di wilayah Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Minggu malam (10/1/2021). Di dalam kamar, sudah ada Husain Abdurrahim (21), kawan dekat Jhovi.
Setelah berkenalan, Jhovi meminta Husain untuk pergi dari kamarnya. Jhovi beralasan, akan memulai ritual untuk mengeluarkan sosok gaib dari dalam tubuh Jhovi.
Namun di dalam kamar, Jhovi malah membahas materi. Pengangguran itu membujuk Fathan untuk meminjamkan uang kepadanya. Sebab, Fathan sempat mengaku bisa meminjamkan uang kepada Jhovi. Namun, Fathan tak bersedia meminjamkan uangnya. Jhovi yang sebetulnya pengangguran itu kemudian naik pitam. "Pelaku mengaku sakit hati terhadap ucapan korban," kata Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Jumat (15/1/2021).
Karena kesal, akhirnya Jhovi menunjukkan sisi kejamnya. Dengan keji ia membenturkan kepala korban ke dinding kamar kos. Tak hanya sampai di situ, Jhovi pun mencekik Fathan hingga tewas.Hasil autopsi menunjukkan, terdapat luka dalam di kepala Fathan akibat benturan keras.
"Pelaku membenturkan kepala korban ke dinding kamar kost, kemudian mencekik korban hingga tewas," ungkap Rama.
Melihat Fathan tak bernafas, Jhovi kemudian meminta bantuan Husain yang menunggu di luar kamar kos. Husain tercatat sebagai warga Jakarta dan bekerja sebagai driver ojol. "Kedua pelaku mengikat dan membungkus korban menggunakan plastik, sarung dan bed cover," kata Rama.
Setelah membunuh, ujar Rama, Jhovi juga berusaha menjual benda-benda milik korban. Diantaranya, dua unit ponsel mewah dan satu unit motor matik. "Sampai sekarang, kita masih mencari motor milik korban. Sementara ponsel korban memang dijual pelaku,"kata Rama.