Jabar Hari Ini: Cerita Keji Pemuda Gorok Leher Kusir-Wisata ke Bogor Wajib Rapid

Jabar Hari Ini: Cerita Keji Pemuda Gorok Leher Kusir-Wisata ke Bogor Wajib Rapid

Tim detikcom - detikNews
Senin, 21 Des 2020 19:41 WIB
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang kusir delman di Majalaya, Kabupaten Bandung. Pelaku adalah Aldi (21) yang tak lain merupakan rekan korban.
Pembunuh kusir delman di Bandung (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (21/12/2020) dari mulai cerita keji pemuda di Bandung gorok kusir delman hingga wisatawan yang berlibur ke Puncak Bogor harus rapid antigen.

Cerita Keji Pemuda Bandung Gorok Kusir Delman

Hanya karena miras, Aldi (21) tega bunuh temannya sendiri Samsudin (21) dengan cara menggorok leher korban menggunakan sebilah golok yang dibawanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini bermula, saat korban, pelaku dan tiga orang teman lainnya menenggak minuman keras (miras) jenis tuak di Jalan Gorodog, Kecamatan Majalaya, Minggu (20/12) kemarin sekitar Pukul 11.30 WIB.

Aldi mengisahkan, perbuatan keji tega dilakukannya karena merasa tersinggung dengan perkataan korban yang membuat dirinya sakit hati.

ADVERTISEMENT

"Kita minum-minum, dia ngejek. Saya bawa golok, langsung (digorok). Ngejek saja, 'kamu mah lama (minumnya)'," kata Aldi usai gelar perkara di Mapolresta Bandung.

Tak hanya mengejek, Aldi juga mengaku disiram tuak dan diludahi oleh korban. Karena itu, dirinya nekat membunuh korban.

Dalam kejadian ini, Aldi beraksi tunggal saat membunuh temannya tersebut. Ia menyebut korban sempat berontak sewaktu golok mengenai lehernya. "Berontak saja," tambahnya.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya memberikan tindakan tegas saat melakukan penangkapan terhadap tersangka.

"Ya, pada saat dilakukan penangkapan, pelaku melakukan perlawanan. Kami lakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Hendra.

Hendra menyebut, kejadian ini dipicu kar na miras. Selain itu, pelaku makin tersinggung saat celananya disiram tuak oleh korban.

"Karena terpengaruh minuman keras dan tersinggung akhirnya korban digorok menggunakan golok yang dibawanya. Lukanya bagian depan, cukup mengkhawatirkan," ujar Hendra.

Ia menambahkan antara pelaku dan korban itu saling kenal. "Sama-sama teman," pungkasHendra.

Azan Jihad di Majalengka, 2 Jadi Tersangka

Polres Majalengka tetapkan dua pria yang viral akibat membuat geger dengan melakukan aksi azan jihad. Pihak kepolisian sudah melayangkan surat pemanggilan untuk dua orang tersangka itu.

"Hari ini kita akan layangkan panggilan sebagai tersangka terhadap dua orang dari delapan orang yang diperiksa sebagai saksi," kata Kapolres Majalengka AKBP Bismo Teguh Prakoso di Mapolres Majalengka.

Bismo menyebut, dua pria yang ditetapkan sebagai tersangka itu memiliki peran berbeda berkaitan ajakan azan jihad.

"Satu orang perannya menyebarkan video itu ke berbagai grup WhatsApp dan satu orang lagi yang memerintahkan untuk membuat video azan jihad," ujarnya.

Kedua tersangka dijerat Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Meski telah menetapkan dua orang tersangka, PolresMajalengka masih terus mendalami terkait kemungkinan adanya tersangka lain.

Tokoh Agama Bandung Minta Kelompok Intoleran Dibubarkan

Tokoh Agama di Kota Bandung, Jawa Barat desak pemerintah agar tolak dan bubarkan kelompok intoleran dan radikal.

Koordinator Tokoh Pemuka Agama Kota Bandung Wahyu Afif Al-Ghafiki mengatakan, agar pemerintah bertindak tegas.

"Mendorong pemerintah bertindak tegas membubarkan kelompok maupun ormas yang terbukti intoleran, radikal dan bertentangan dengan ideologi negara Pancasila," katanya di kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jalan Cicendo, Kota Bandung.

FKUB juga, menggelar deklarasi yang melibatkan sejumlah pemuka dari beragam agama yang ada di Indonesia ini dilakukan menyikapi kondisi bangsa akhir-akhir ini.

Pihaknya menilai, saat ini kondisi bangsa Indonesia tengah marak gerakan radikal, separatisme, intoleransi dan terorisme. Hal ini dikhawatirkan bakal mengganggu keharmonisan antar masyarakat.

"Ini berangkat dari situasi keadaan bangsa yang saat ini terancam terhadap disintegrasi karena banyaknya potensi konflik yang akhir ini bisa semakin membesar diakibatkan perilaku anak bangsa yang satu di antaranya lebih mementingkan kelompoknya dibandingkan kesatuan dan persatuan bangsa," ungkapnya.

Wahyu menjelaskan, saat ini banyak aksi-aksi yang berujung pada kekerasan, caci maki hingga saling sindir dan olok-olok. Sayangnya, aksi-aksi itu justru mengatasnamakan agama.

"Akhir-akhir ini situasi menjadi tidak baik ketika kemudian banyak sekali aksi-aksi yang muncul dengan kekerasan, caci maki, saling sindir, olok-olok yang kemudian berbahaya bagi kita ketika kemudian mengatasnamakan keagamaan," jelasnya.

Dalam hal ini, ia mencontohkan insiden di Sigi, Sulawesi Tengah. Insiden pembantaian satu keluarga yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora itu perlu menjadi perhatian bersama.

"Juga di beberapa daerah ada separatis itu harus dipikirkan dengan mengedepankan proses perdamaian agar tak terjadi kekisruhan. Kita melihat kasus di Sigi, di mana keluarga itu dibantai. Itu dilandasi perilaku oleh adanya hal-hal bersifat agama," ucapnya.

"Kita tahu agama tidak mengajarkan membunuh orang lain membenci. Agama mengajarkan kedamaian saling menyayangi dan mengasihi. Bahasa itu makin berkurang," tambahnya.

Sudah Sampai Mana Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung?

Tim Universitas Padjadjaran (Unpad) masih melakukan uji klinis vaksin Sinovac fase ketiga. penelitian tengah memasuki tahapan V3A atau pengambilan sampel darah setelah tiga bulan imunisasi. Tahap ini untuk melihat efikasi dari vaksin yang diberikan.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad Eddy Fadlyana menargetkan, pada akhir tahun ini 540 dari 1.603 keseluruhan relawan akan diambil sampel darahnya pada tahapan V3A atau kunjungan kelima ini.

"Masih banyak yang belum ke V3A ini, kan baru 389 relawan dari 540 sampai akhir bulan Desember ini," kata Eddy saat dihubungi wartawan.

Menurun, tak ada perbedaan antara vaksin Sinovac yang kini diuji klinis di Bandung dengan vaksin Sinovac yang baru diimpor pemerintah pusat. Meski demikian, uji klinis tetap harus dilakukan mengingat uji stabilitas vaksin perlu dilakukan.

Seperti diketahui 1,2 juta vaksin Sinovac tiba di Indonesia pada Senin (7/12) malam. Jutaan dosis vaksin itu disimpan dalam 7 envirotainer yang diangkut menggunakan tiga truk dan dikirimkan kembali ke Bio Farma di Kota Bandung sekitar pukul 03.45 WIB.

"Sambil diuji, kita selesaikan penelitiannya. Sehingga kalau ada izin dari BPOM dan halal dari MUI sudah ada, jadi bisa diberikan begitu," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Riset Vaksin COVID-19 Unpad Kusnandi Rusmil menerangkan, negara yang melaksanakan uji klinis vaksin Sinovac ini bukan hanya Indonesia. Tetapi juga, negara lainnya seperti Brazil dan Uni Emirat Arab. Kemungkinan, kata Kusnandi, vaksin yang datang berasal dari negara-negara tersebut yang telah menyelesaikan uji klinis.

"Uji klinis bukan di Bandung aja, di Brasil ada, di Uni Emirat ada, mungkin itu yang datang. Kalaubulknya sama.Biofarma bisa bikin vaksin tapibulknya dariSinovac," terangnya.

Wajib Rapid Antigen, Buat Kalian yang Ingin Liburan ke Puncak Bogor

Pemerintah Kabupaten Bogor mewajibkan wisatawan yang datang ke Puncak harus melakukan rapid antigen. Hal tersebut, dikatakan langsung oleh Bupati Bogor Ade Yasin Munawaroh.

Aturan itu, ia keluarkan untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di masa libur natal dan tahun baru. Kebijakan itu berlaku bagi wisatawan yang hanya sekedar berkunjung atau menginap di Puncak Bogor.

"Khusus bagi wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata dan atau menginap di hotel/resort/cottage di wilayah Kabupaten Bogor agar menunjukkan hasil rapid tes antigen yang masih berlaku paling lama 3X24 jam sebelum kedatangan," sebut Ade Yasin dalam Surat Seruan Bupati Bogor Tentang Pengendalian COVID-19 Selama Libur Natal dan Tahun Baru Nomor 423 Tahun 2020.

Selain itu, seruan orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu berlaku untuk semua orang yang berada di kawasan Kabupaten Bogor selama priode tanggal 21 Desember-8 Januari 2021.

Bupati Ade Yasin juga menyerukan, kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah, kecuali untuk kepentingan mendasar atau mendesak.

"Setiap orang, pelaku usaha, pengelola/penanggungjawab tempat dan fasilitas umum yang melaksanakan aktifitas selama libur hari raya natal dan tahun baru 2021, wajib melaksanakan protokol kesehatan, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun," kata Ade Yasin.

Selain itu, Pemkab Bogor juga melarang menyelenggarakan perayaan malam pergantian tahun 2021 baik di dalam maupun di luar ruangan.

"Melarang menggunakan/menjual, petasan, kembang api, terompet dan sejenisnya. Setiap orang, pelaku usaha, ppengelola/penanggungjawab tempat dan fasilitas umum yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud akan disanksi sesuai aturan berlaku," ujarnya.

"Kusus tanggal 24 Desember sampai dengan 27 Desember 2020 dan tanggal 31 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021, bagi individu/keluarga mengurangi aktivitas di luar rumah, kecuali untuk melaksanakan kegiatan ibadah, pemenuhan kebutuhan mendasar dan atau mendesak, serta pelaku usaha menerapkan batas jam operasional paling lama pukul 19.00 WIB ," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads