Bandung -
Dua orang dari Front Pembela Islam (FPI) diperiksa berkaitan kasus kerumunan di Megamendung, Bogor. Puluhan pertanyaan diajukan penyidik saat pemeriksaan.
Kedua anggota FPI tersebut yakni Habib Muchsin Alatas dan Ustaz Asep Agus. Keduanya menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020).
"Alhamdulillah, (pertanyaan) seputar kejadian kerumunan di Megamendung dan seputar hal itu saja. Kurang lebih 37 (pertanyaan)," ujar Kuasa Hukum FPI Azis Yanuar usai pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pertanyaan yang diajukan penyidik, kata Azis seputar kejadian di Megamendung. Dua orang tersebut, ditanya kaitan tugasnya dalam kegiatan itu.
"Terkait dengan identitas kemudian keperluannya datang ke situ, siapa yang bertanggung jawab dan acara apa itu, kemudian undangan siapa saja," ujarnya.
Azis kembali menegaskan bila kedua orang yang diperiksa tersebut bukan panitia penyelenggara. Menurut dia, keduanya hanya sebatas hadir menyaksikan acara peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren.
"Keduanya hanya peserta, ini hanya datang melihat ada acara gitu kan peletakan batu, datang dan melihat sekaligus ibadah ada salat kan di situ," tutur Azis.
"Bukan (panitia). Karena sepengetahuan kami dari kuasa hukum, kegiatan itu tidak ada semacam siapa panitianya, tidak. Karena acaranya hanya peletakan batu, itu saja," kata Azis menambahkan.
Sekadar diketahui, Habib Rizieq menghadiri peletakan baru pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11). Kegiatan tersebut menimbulkan kerumunan massa di tengah situasi pandemi COVID-19.
Pemkab Bogor melalui keputusan bupati (kepbup) menyebutkan area Bogor masih menjalani PSBB pra-adaptasi kebiasaan baru (AKB). Dalam kepbup itu tertuang sejumlah aturan terkait batasan kerumunan massa. Polda Jabar pun mengusut dugaan pelanggaran PSBB berkaitan kegiatan di Megamendung tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini