Jabar Hari Ini: Dua Persma Ditahan Polisi-Bioskop di Bandung Mulai Buka

Jabar Hari Ini: Dua Persma Ditahan Polisi-Bioskop di Bandung Mulai Buka

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 19:43 WIB
Sembilan bioskop di Kota Bandung kembali beroperasi. Pengoperasian sejumlah bioskop itu dilakukan meski Kota Bandung tengah berstatus zona merah COVID-19.
Bioskop di Bandung mulai buka hari ini (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat, Jumat (9/10/2020). Dua anggota persma UPI yang sempat dinyatakan hilang ternyata diamankan di Polda Metro Jaya hingga bioskop di Kota Bandung kembali dibuka mulai hari ini.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

2 Anggota Persma UPI Diamankan Polda Metro Jaya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua orang jurnalis pers mahasiswa (persma) dari media kampus Pers LIMA UPI Cibiru diketahui sempat hilang kontak saat meliput kegiatan aksi demonstrasi UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis kemarin (8/10) kini sudah ditemukan.

Pemimpin Umum PersLIMA UPI Sitin mengatakan, hingga pukul 10.57 WIB keduanya masih diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Jadi mereka itu alhamdulillah tadi sekitar pukul 08.00 WIB pagi handphone-nya sudah dikembalikan. Jadi sudah bisa menghubungi kita langsung lewat WhatsApp mereka," kata Sitin saat dihubungi detikcom, Jumat (9/10/2020).

Sebelum diketahui keberadaannya di Polda Metro Jaya, pada pukul 00.25 WIB kedua jurnalis persma yang memiliki identitas Amalia Azzahra mahasiswa jurusan PGSD 2019 dan Syarifah Nuraini jurusan Pendidikan Multimedia 2018 tersebut sempat ditahan aparat di Monumen Nasional Jakarta.

"Saat ini mereka masih ditahan di Polda Metro Jaya, kami pun disini masih mem-follow up terkait prosedur penjemputannya seperti apa dengan yang bersangkutan langsung dan keluarga yang akan menjemput," ujarnya.

Selama proses penahanan, mereka di dampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Jakarta. Sitin menuturkan, baik kondisi fisik maupun psikis kedua mahasiswi tersebut dalam keadaan baik-baik saja.

"Ada (pendampingan LBH). Alhamdulillah baik-baik saja," kata Sitin.

Bioskop Bandung Dibuka Hari Ini

Kabar gembira buat warga Kota Bandung. Buat kalian yang kangen menyaksikan film layar lebar, kini sejumlah bioskop di Kota Bandung kembali dibuka hari ini, Jumat (9/10/2020).

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasaro. "Sudah dibuka," kata Kenny via pesan singkat.

Kenny menyebut, dari 15 bioskop yang ada di Kota Bandung, baru sembilan bioskop yang dilakukan relaksasi.

"Total sembilan bioskop, dari 15 bioskop di Kota Bandung," ujarnya.

Ia berujar bioskop direlaksasi berdasarkan Perwal Nomor 46 Tahun 2020. "Pertama kita berdasarkan Perwal no 46 Tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru sebagai perubahan Perwal Nomor 37 tahun 2020, salah satu yang sudah dapat direlaksasi itu bioskop," ujarnya.

Kenny menyebut reproduksi COVID-19 di Kota Bandung masih terkendali. Sehingga, pihaknya memutuskan merelaksasi bioskop meski berada di zona merah.

"Kalau berdasarkan data angka reproduksi di bawah satu, 0,64 jadi Bandung bisa dikatakan belum zona merah dan bisa dikendalikan untuk angka reproduksi COVID-19 ini," kata Kenny.

Kampus Unisba Rusak Usai Demo Ricuh

Insiden penembakan gas air mata saat demonstrasi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, berujung pengaduan Universitas Islam Bandung (Unisba) kepada Polda Jabar. Aduan tersebut dilayangkan lantaran satu pos jaga dan gedung kuliah di kampus rusak.

Rektor Unisba Edi Setiadi mengatakan, kondisi mahasiswa yang terdorong untuk melakukan aksi penolakan UU Omnibus Law merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap bangsa. Sementara itu, para mahasiswa demonstran masuk ke area kampus Unisba untuk menghindari tembakan gas air mata. Kejadian tersebut terjadi selama dua hari berturut-turut pada 7-8 Oktober 2020 di malam hari.

"Mereka memaksa masuk ke Unisba karena menghindari tembakan gas air mata dari polisi. Masuknya mahasiswa ke area kampus di luar kendali kami karena kampus sebenarnya saran pendidikan yang tidak perlu menerapkan penjagaan baik personel maupun sarana yang sangat ketat," kata Edi dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (9/10/2020).

Lebih lanjut, meskipun sudah masuk ke area kampus, Edi mengatakan, ada anggota polisi yang menembakkan gas air mata ke dalam kampus bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke dalam kampus Unisba hingga memecahkan kaca pos penjagaan.

Atas kejadian tersebut, Edi memohon kepada pimpinan Polri terutama Polda Jawa Barat dapat mengendalikan anggotanya. "Kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus karena itu fasilitas perkuliahan yang bertujuan mencerdaskan bangsa," kata Edi.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya menjelaskan terkait kejadian tersebut. Dia menyebut anak buahnya tengah melakukan pembubaran peserta demo.

"Di situasi yang pada malam hari seperti itu, kalau itu dinyatakan mahasiswa kenapa larinya ke kampusnya dan itu juga kan menutup-nutup jalan dan melempar bom molotov kepada petugas sehingga kita kan ke sana mau mengejar dan membubarkan massa yang berkumpul agar massa itu tidak melakukan perusakan fasilitas umum atau fasilitas negara," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (9/10/2020).

Ulung mengatakan petugas berusaha membubarkan massa aksi lantaran sudah malam. Selain itu, petugas juga khawatir massa aksi melakukan perusakan fasilitas umum di Kota Bandung.

"Seperti kita lihat fasilitas umum banyak yang dirusak, taman dan lampu dan segala macam maka kita membubarkan massa itu dan massa itu larinya ke arah kampus itu," tutur Ulang.

Ketua DPRD Kuningan Didemo Gegara 'Ponpes Pembawa Limbah'

Massa tergabung Forum Masyarakat Peduli Kuningan menggelar aksi di depan gedung DPRD Kuningan, Rabu (7/10/2020). Mereka menuntut Nuzul Rachdy mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kuningan.

Massa yang terdiri dari perwakilan santri, pondok pesantren hingga organisasi masyarakat tiba di gedung DPRD Kuningan sekitar pukul 09.30 WIB. Setibanya di gedung DPRD, massa langsung menggelar orasi di hadapan perwakilan anggota DPRD Kuningan yang keluar menemui.

Dalam aksinya, massa mengecam keras perkataan Nuzul yang menyebut 'Ponpes Husnul Pembawa Limbah'. Massa akan melaporkan Nuzul ke Badan Kehormatan DPRD Kuningan.

"Kita mengecam keras ucapan Nuzul karena statement-nya tidak bertanggung jawab. Makanya kita meminta BK menindaklanjuti ucapan Nuzul tersebut. Nanti akan mengirimkan surat permohonan kepada BK untuk memproses atas pelanggaran kode etik yang dilakukan Nuzul," ucap Ihsan Marzuki, selaku korlap aksi.

Massa juga mendukung Pondok Pesantren Husnul Khotimah agar mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut. "Kita mendukung Husnul untuk melakukan upaya hukum, karena BK hanya memberi sanksi melanggar atau tidak melanggar kode etik. Upaya hukum harus jalan dan yang berhak mengajukan adalah Ponpes Husnul Khotimah," tutur Ihsan.

429 Demonstran Diamankan Polisi

Polisi menangkap ratusan orang usai aksi demo ricuh di Bandung. Dari ratusan orang, ada pelajaran SD-SMP diamankan lantaran diduga terlibat demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (8/10).

"(Yang diamankan) Mahasiswa ada, pelajar ada, SD ada dan pengangguran juga ada maksudnya tidak punya pekerjaan," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (9/10/2020).

Ulung mengungkapkan pelajar di bawah umur SD hingga SMP ini ikut-ikutan aksi demo usai melihat di media sosial (medsos). Sehingga, kata Ulung, mereka berniat untuk ikut aksi.

"Ya, itu mengikuti dari medsos, jadi dia melihat dari medsos kemudian mereka ikut-ikutan," ujarnya.

Ratusan orang yang diamankan termasuk pelajar di bawah umur itu dilakukan pembinaan. Usai dibina, kata Ulung, mereka dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.

"Nanti orang tuanya bisa mengambil anak-anak tersebut kemudian juga dari pihak sekolah baik itu dari kampus, SMA atau SMP bisa menjemput juga. Bahkan, ada salah satu SD jadi bisa menjemput anak-anak tersebut untuk kita lakukan pembinaan kepada mereka," tutur Ulung.

Halaman 3 dari 5
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads