4 Anggota Geng Motor Terlibat Demo Ricuh di Kota Sukabumi

4 Anggota Geng Motor Terlibat Demo Ricuh di Kota Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 14:51 WIB
Demonstrasi menolak omnibus law di Sukabumi berujung ricuh
Aksi demonstran menolak Omnibus Law di Sukabumi berujung ricuh, Kamis (8/10). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Pascademo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh di Kota Sukabumi, Kamis (8/10/2020), polisi mengamankan sejumlah orang. Selain mahasiswa dan pelajar, ada empat anggota geng motor yang diamankan.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni melihat ada pihak yang tidak murni ingin menyampaikan aspirasi menolak Omnibus Law. Ada pihak-pihak yang ingin mengacau.

"Kami mengamankan sebanyak 23 orang, di antaranya delapan mahasiswa, sembilan pelajar, empat anggota geng motor dan dua pedagang. Saya melihat ini karena di lapangan ada yang baju hitam, ada juga kelompok geng motor ikut terlibat. Dari delapan (mahasiswa) itu, satu orang membawa sajam (senjata tajam). Kita buat surat pernyataan untuk tidak terlibat lagi kegiatan aksi yang membuat kericuhan, keonaran dan sebagainya," ujar Sumarni, Jumat (9/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengamankan sejumlah orang, Sumarni mengatakan, tercatat empat kendaraan rusak milik polisi dan Satpol PP. Catatan polisi menyebutkan beberapa mahasiswa terluka dan satu anggota polisi patah tangan.

"Situasi kemarin (awalnya) terkendali, kan teman-teman mahasiswa itu kemarin menunggu anggota dewan yang sedang menyiapkan surat revisi yang diinginkan oleh mahasiswa. Saya sudah meminta mereka duduk tenang, kasih waktu sebentar. Kemudian mereka berdiri sorak-sorak dan sebagainya, mungkin anggota dewannya kelamaan. Mereka merasa terlalu lama menunggu jawaban dari pihak DPRD," tutur Sumarni.

ADVERTISEMENT

Simak video '796 Anggota Anarko Diamankan Terkait Demo Tolak Omnibus Law':

[Gambas:Video 20detik]

Situasi tak terkendali saat tiba-tiba ada pelemparan batu dan gelas bekas air mineral. Setelah itu, menurut Sumarni, kembali datang rombongan pendemo membawa suar. Petugas bergerak mengamankan suar tersebut.

"Itu kan direbut, nah ketika itu direbut memiculah yang lain saling melempar. Polisi juga dilempar dan didorong terus merangsek masuk ke dalam gedung DPRD. Pendemo merusak pagar, menendang pagar. Kita tetap bertahan di situ. Saya memerintahkan semprot (pakai) water cannon, akhirnya bisa terpecah konsentrasi mahasiswa yang merangsek itu," ujarnya.

Sumarni mengaku sudah mewanti-wanti agar tidak ada gesekan. Bahkan, kepada anggotanya sejak apel pagi, ia meminta hindari bentrokan.

"Saya sudah minta teman-teman yang pengamanan, rekan-rekan dari Brimob yang backup kami. Kita dari awal sejak apel pagi itu sudah mewanti-wanti untuk tidak melakukan arogansi dan sebagainya. Tetap humanis walaupun kita diprovokasi atau dimaki," ucap Sumarni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads