Jabar Hari Ini: Husnul Khotimah Klaster Pertama Ponpes-Komentar di FB Dipolisikan

Jabar Hari Ini: Husnul Khotimah Klaster Pertama Ponpes-Komentar di FB Dipolisikan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 25 Sep 2020 19:17 WIB
poster
Ilustrasi pandemi Corona (ilustrator: Edi Wahyono)
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jabar, Jumat (25/9/2020). Mulai dari munculnya klaster pondok pesantren di Kabuapaten Kuningan hingga seorang pegiat literasi asal Bandung dipolisikan gegara komentari status temannya di Facebook.

Berikut rangkuman berita Jabar hari ini:

Potensi Tsunami 20 Meter

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Riset Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan peringatan akan terjadinya potensi tsunami setinggi 20 meter. Tsunami diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar warga di wilayah tersebut untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. "Potensi tsunami selalu ada dalam sejarah ribuan tahun Pulau Jawa, jadi kewaspadaan itu segera ditingkatkan. Kurangi pergerakan-pergerakan di wilayah itu yang tidak perlu," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (25/9/2020).

ADVERTISEMENT

Peneliti ITB Sri Widiyantoro mengungkapkan riset mengacu pada hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat BMKG dan data Global Positioning System (GPS). Diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya atau yang disebut seismic gap di Selatan Pulau Jawa.

"Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di Selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan," kata Sri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melakukan upaya dengan menyiapkan cetak biru provinsi berbudaya tangguh bencana atau West Java Resilience Culture Province (JRCP). Untuk membentuk budaya tangguh bencana ini tidak mungkin memakan waktu sebentar, sehingga ada beberapa jenjang waktu sosialisasi. Penerapan JRCP pun diprediksi akan rampung pada 2028 mendatang.

Kasubid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Akhmad Solikhin mengatakan, ada beberapa langkah mitigasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri seperti mengetahui tingkat kerawanan bencana di masing-masing daerah tempat tinggal.

"Peningkatan kapasitas masyarakat perlu dilakukan, masyarakat harus mengetahui potensi bahaya di daerahnya, kemudian menyesuaikan atau beradaptasi dengan kondisi tersebut, misalnya membangun bangunan tahan gempa bumi dan tidak tinggal di kawasan rawan tsunami tinggi," tuturnya.

Klaster COVID-19 di Ponpes Kuningan

Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Desa Manis Kidul, Kuningan Jawa Barat jadi klaster baru COVID-19. Hal itu terjadi setelah 46 orang santri dari pondok pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

"Iya ada 46 santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang positif, semuanya sekarang sudah melakukan karantina mandiri," kata Juru bicara Crisis Center COVID-19 Kabupaten Kuningan Agus Mauludin kepada detikcom, Jumat (25/9/2020).

Untuk menangani klaster baru itu, kata Agus selain melakukan tracing, Crisis Center juga menutup sementara aktivitas di Ponpes Husnul Khotimah. Bupati Kuningan Acep Purnama meminta pengelola Ponpes memulangkan para santrinya yang jumlahnya ribuan.

"Perlu penanganan serius karena santri di Ponpes Husnul Khotimah ini jumlahnya ribuan. Kita sudah rapat untuk menangani klaster ini," kata Acep kepada detikcom, Jumat (25/9/2020).

Meski seluruh aktivitas di Ponpes Husnul Khotimah sudah dihentikan sementara, namun Acep meminta pihak yayasan untuk memulangkan santri yang tidak terpapar COVID-19.

"Untuk para santri yang sehat diharapkan agar dipulangkan dulu. Orang tua santri agar bisa menjemput, terkecuali yang positif ini harus isolasi dulu," lanjut Acep.

Viral Klaim Vaksin COVID-19 China Berhasil, Ini Kata Tim Uji di Bandung

Dalam sebuah cuplikan viral, Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan disebut mengatakan bahwa uji klinis beberapa vaksin Corona COVID-19 buatan China berhasil. Belakangan, terungkap kutipan itu tidak lengkap.

Salah satu vaksin yang dikembangkan China yakni Sinovac, saat ini tengah menjalani uji klinis di Bandung, Jawa Barat. Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana mengatakan, uji coba vaksin Sinovac di Bandung akan tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku.

"Fase ketiga itu masih berlangsung. Jadi di mana-mana mau yang di Brazil dimanapun baru laporan awal belum selesai semuanya. Hanya dalam keadaan pandemi, WHO bisa mengambil keputusan diambil atau tidak (vaksin)," kata Eddy saat dihubungi detikcom, Jumat (25/9/2020).

Lebih lanjut, dia menegaskan uji efikasi vaksin dilakukan selama 6 bulan sejak imunisasi pertama dilakukan, baru bisa disebut berhasil atau tidak. Sementara itu, pelaksanaan uji coba di Indonesia dengan negara lain hampir berbarengan hanya selang dua minggu.

"Jadi Januari pun yang di Bandung udah selesai tahap awal. Tahap awal itu kalau bisa dipakai, Badan POM dibikin kebijakan masal ya bisa dipakai Januari. Kalo kebijakannya ada di Badan POM," ujarnya.

Wajah Baru Stasiun Bandung

Stasiun Bandung punya 'wajah baru' dengan adanya jembatan modern (skybridge) yang terbentang dari arah selatan menuju utara. Pemandangan ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan stasiun yang ada di wilayah PT KAI Daerah Operasional (Daop 2) Bandung lainnya.

Panjang skybridge mencapai 73 meter. Jembatan ini akan memangkas waktu boarding pengunjung menjadi lebih cepat dari biasanya.

Skybridge dibagi menjadi dua bagian, bagian selatan dan utara, dengan perpaduan cat berwarna abu-abu dan hitam memberikan kesan elegan dan modern. Tak ketinggalan desain heritage yang terkenal melekat pada Stasiun Bandung.

Stasiun Bandung punya 'wajah baru' dengan adanya jembatan modern (SkyBridge) yang membentang dari arah selatan menuju utara. Pemandangan ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan stasiun yang ada di wilayah PT KAI Daerah Operasional (Daop 2) Bandung lainnya.Stasiun Bandung punya 'wajah baru' dengan adanya jembatan modern (SkyBridge) yang membentang dari arah selatan menuju utara. Pemandangan ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan stasiun yang ada di wilayah PT KAI Daerah Operasional (Daop 2) Bandung lainnya. (Foto: Siti Fatimah/detikcom)

Beberapa penumpang juga terlihat berfoto di jalur penghubung antara peron 1 dan peron 2. Desainnya yang minimalis tapi modern juga bisa dijadikan salah satu spot foto yang Instagrammable.

Di sepanjang area skybridge terdapat petunjuk arah dan penerapan protokol kesehatan, salah satunya jaga jarak, pengecekan suhu, dan penggunaan masker di pintu masuk stasiun.

Tentunya tidak sembarangan orang bisa melewati skybridge. Penumpang harus menunjukkan tiket kereta api (KA) untuk masuk ke skybridge. Sejak Rabu (23/9) lalu, skybridge sudah mulai uji coba untuk melayani penumpang.

Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung Iwan Eka Putra mengatakan penggunaan skybridge ini seiring dengan adanya proses perbaikan peron Stasiun Bandung. Pembangunannya pun berfungsi untuk menambah kenyamanan dan keselamatan penumpang.

"Manfaatnya, safety first makin meningkat, kemudian memberikan kenyamanan sebelum pelanggan traveling dengan kereta yang nyaman, mulai pelanggan kita masuk stasiun dan masuk kereta kita berikan kenyamanan," kata Iwan kepada wartawan di Stasiun Bandung, Jumat (25/9/2020).

Pegiat Literasi di Bandung Dipolisikan

Pegiat literasi di Bandung, Didin Tulus, dipolisikan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Didin sudah diperiksa polisi atas kasus tersebut.

"Sudah diperiksa," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri kepada wartawan, Jumat (25/9/2020).

Menurut Galih, proses pemeriksaan terhadap Didin ini dilakukan guna menindaklanjuti laporan yang masuk ke polisi. Namun dia tak menyebutkan pelapor Didin Tulus.

"Satreskrim menindak lanjuti laporan dari pelapor saja, sesuai yang diatur dalam Undang-Undang," kata dia.

Sementara itu Didin Tulus menceritakan soal kasusnya hingga pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (18/9) lalu. Didin mencurahkan pengalamannya usai diperiksa polisi. Cerita itu ia tuangkan di Facebook (FB).

"Hari ini, dengan itikad baik walaupun dengan perasaan takut, waswas dan tanpa uang, saya sudah memenuhi undangan pihak kepolisian untuk wawancara atas laporan yang diduga melanggar Undang-Undang ITE yang menimpa saya. Selama enam jam (mulai jam 10.00-16.00) saya menjalani proses wawancara di Polrestabes Bandung, Jln Jawa-Bandung," tulis Didin.

Didin pun menceritakan perihal kasus yang menimpanya. Menurutnya, kasus itu berawal saat ia menulis komentar di salah satu teman Facebook-nya.

"Sebenarnya saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya tentang kondisi ekonomi saya yang morat marit, ditambah dengan kondisi kesehatan anak saya yang membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit. Belum lagi saya masih dibebani pihak sekolah yang mengharuskan anak saya membeli sejumlah buku paket yang memberatkan. Apalagi di masa pandemik ini, buku yang dimaksud digunakan untuk pembelajaran daring," kata Didin.

Halaman 2 dari 5
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads