Polisi melibatkan psikiater guna mengusut kasus pria yang merusak masjid di Bandung. Sebab, beredar informasi dan pengakuan terkait kondisi kejiwaan pelaku berinisial DB yang disebut mengalami gangguan.
"Terkait apakah yang bersangkutan punya kelainan psikologis atau tidak, ini sedang dilakukan pendalaman. Tentunya pihak Polrestabes (Bandung) berkoordinasi dengan ahli kejiwaan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).
Terkait kondisi kejiwaan DB ini diungkapkan juga oleh Ketua DKM Masjid Nurul Jamil H Imron yang sudah bertemu dengan keluarganya. Keluarga sudah bercerita kepada pihak DKM soal kondisi kejiwaan DB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, muncul juga video yang memperlihatkan sosok DB saat ditangkap. DB yang berbicara melantur kerap mengungkapkan bahwa dia mengalami gangguan jiwa.
"Ya terkait yang viral, sekarang ini sedang didalami masalah penanganan kasusnya mengenai psikologis pelakunya," kata Erdi.
Pelemparan itu dilakukan ke Masjid Nurul Jamil di Jalan Bukit Dago Selatan, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Rabu (23/9/2020). Insiden itu diketahui terjadi pada pukul 06.00 WIB.
Ketua DKM Masjid Nurul Jamil H Imron menuturkan pihaknya sudah bertemu dengan keluarga dari DB. Keluarga pelaku, kata Imron, bercerita mengenai kondisi psikologis DB.
"Kalau menurut keluarga ya, nggak tahu, saya nggak liat bukti kalau pernah sakit. Tapi ngobrol sama uwak-uwaknya, katanya memang anak itu agak terganggu (kejiwaannya)," ujar Imron saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).
Menurut Imron, keluarganya bercerita bila DB sebelumnya pernah bekerja di sebuah toko swalayan. Dia tiba-tiba mengalami depresi akibat putus cinta.
"Tadinya kerja, lalu putus cinta, lalu agak terganggu. Katanya pernah dirawat di Cisarua dua bulan," tutur Imron.