Video seorang perempuan korban investasi paket kurban di Cianjur viral di media sosial. Ia mengharapkan bantuan pengacara Hotman Paris untuk membantu para korban yang mengikuti investasi bodong tersebut.
Korban bernama Sumiyati itu mengunggah video berdurasi 1.09 menit di akun media sosial miliknya. Ia mengungkapkan isi hati soal kasus paket kurban.
Dalam video itu, korban mengaku sudah tidak sanggup lihat kondisi keluarga, 26 reseller, dan sekitar 200 peserta yang di bawahnya. Dia pun meminta tolong kepada Hotman Paris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assalamualaikum, bang Hotman tolong bantu saya untuk mengusut investasi bodong di Cianjur. Karena saya udah nggak sanggup, keluarga dan orang di bawah saya, seperti reseller dan konsumen. Menderita seperti ini," katanya sambil menangis, sebagaimana dilihat detikcom, Rabu (5/8/2020).
"Pada kenyataannya big boss kabur melarikan diri membawa sejumlah uang dengan nominal besar. Saya bingung mau minta bantuan ke siapa lagi," ucap Sumiyati menambahkan.
Tonton video 'Investasi Kurban Tak Cair, Ratusan Orang Geruduk Rumah Mewah di Cianjur':
Sumiyati meminta bantuan Hotman Paris lantaran HA, 'big boss' paket investasi, pernah menyebutkan bakal menanggapi keluhan dan laporan dari para korban jika pengacaranya sudah setingkat dengan Hotman Paris.
"Sewaktu ramai paket lebaran kemarin pernah kumpul, bahkan ada yang bilang peserta mau lapor. Tapi big boss ini malah bilang, kalau pengacaranya setingkat Hotman Paris baru dia mau menanggapi. Makanya saya di medsos buat video berharap ditanggapi bang Hotman, turun tangan mengusut kasus ini," ucap Sumiyati saat dikonfirmasi via telepon.
Secara pribadi, Sumiyati mengalami kerugian lebih dari Rp 220 juta untuk 21 paket yang diikutinya. Ia mengaku menggunakan uang tabungannya selama 6 tahun bekerja dengan nilai sekitar Rp 50 juta untuk menutupi paket para peserta di bawahnya.
"Total Rp 270 juta, antara uang tabungan dan uang gaji yang dibayar untuk bulanan serta menutupi paket konsumen di bawah saya," kata Sumiyati.
Perempuan asal Kecamatan Cilaku Cianjur ini bekerja pada salah satu pabrik di Sukabumi. Uang hasil keringatnya itu masih belum cukup, sebab ada puluhan reseller dan ratusan peserta yang di bawahnya dengan nilai kerugian total lebih dari Rp 1,2 miliar.
"Makanya saya berharap bang Hotman turun tangan. Saya kasihan. Peserta ini bukan orang punya, mereka kalangan menengah ke bawah," ucap Sumiyati.