Bandung Barat -
Warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), dikabarkan sempat melakukan perjalanan ke kawasan Sentul, Bogor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Menurut Hengky, PDP yang juga merupakan seorang pendeta itu sempat mengikuti acara keagamaan dengan jemaat yang datang dari seluruh dunia
"Informasi dari dokter di Dinkes KBB yang kebetulan jemaatnya almarhum, memang pasien sempat melakukan kontak dengan jemaat di Sentul. Mungkin di acara itu ada kontak dengan orang banyak yang datang dari negara epicentrum," ujar Hengky saat dihubungi, Selasa (23/3/2020).
Setelah pulang dari Bogor, dia sempat mengikuti kegiatan keagamaan dan seminar di salah satu hotel berbintang di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang dihadiri puluhan orang.
"Nah yang mengkhawatirkan kemudian di Lembang itu ada acara yang diikuti sama dia dan jemaatnya. Di situ juga ada kontak lagi, mungkin ada ritual tertentu. Sampai akhirnya dia PDP dan diisolasi di RSHS," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dear Kepala Daerah, Ini Instruksi Jokowi untuk Penanganan Corona:
PDP tersebut akhirnya meninggal dunia Sabtu (21/3/2020) kemarin. Saat ini masih ditunggu hasil uji laboratoriumnya untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19.
"Informasinya memang positif Covid-19, tapi kan harus dipastikan dengan uji lab. Jadi kepastiannya menunggu dulu hasil uji lab. Masyarakat jangan dulu berspekulasi," bebernya.
Saat ini istri PDP yang sudah meninggal itu juga tengah diisolasi di RSHS. Pihaknya akan melakukan tracing perjalanan dan aktivitas almarhum sebelumnya.
"Terkait pasien PDP meninggal, akan ditelusuri riwayatnya. Sekarang sedang dilakukan dan tidak butuh proses panjang. Kemungkinan hasil penelusuran akan menambah jumlah ODP dan PDP," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawam mengaku tengah menelusuri orang-orang yang melakukan kontak dengan PDP yang sudah meninggal.
"Kita masih melakukan tracing siapa saja yang kontak langsung dengan PDP yang meninggal. Kemungkinan prosesnya panjang karena cukup banyak yang terlibat di acara keagamaan itu," kata Hernawan.
Hernawan, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan pasien itu meninggal akibat Covid-19 atau bukan. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk menentukan penyebab kematian pasien tersebut sebelum disampaikan pada publik.
"Sebelumnya dia PDP, tapi belum bisa dipastikan apakah jadi positif Covid-19 dan meninggal akibat virus itu juga. Masih kami tunggu hasil uji labnya," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini