Hotel berbintang tiga di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, disemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19, pada hari Senin (23/3/2020) siang.
Penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan menyusul adanya tamu berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) di RSHS Bandung, yang meninggal dunia. Tamu tersebut menjadi PDP setelah mengikuti seminar serta rapat di hotel tersebut pada tanggal 3-6 Maret 2020 kemarin.
Tempat-tempat yang pernah digunakan tamu hotel untuk mengadakan seminar diantaranya ruang rapat, resto, cafe, dan kamar yang semuanya menjadi sasaran petugas untuk disemprot disinfektan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, sehabis menghadiri acara di hotel tersebut, PDP yang meninggal sempat mengeluhkan gejala klinis persis seperti Covid-19 di rumahnya. Kemudian PDP dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dokter.
Nono, Ketua RW setempat, mengatakan kekhawatiran warga tersebut lantaran adanya pasien Covid-19 yang berinteraksi di hotel yang berbatasan langsung dengan permukiman warga.
"Jadi memang kami minta langsung ke Dinas Kesehatan KBB untuk penyemprotan, karena muncul kekhwatiran warga setelah adanya pasien yang diduga terpapar Covid-19. Kita dapat informasi, pasien itu diisolasi di RSHS tapi kemarin meninggal," kata Nono saat dihubungi, Senin (23/3/2020).
Kekhawatiran itu juga lantaran ada sejumlah warga komplek yang berbatasan dengan hotel itu menjadi jemaat yang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut dan terlibat menangani acara sebagai petugas hotel.
"Memang ada warga yang jadi jemaat gereja yang ikut acara di hotel. Ada juga warga, termasuk saya ikut menangani acara. Kalau saya kan hanya security. Sekarang semua bagian hotel dan rumah warga yang terlibat di acara itu disemprot disinfektan," terangnya.
Saat ini, sebagian warga yang melakukan kontak langsung dengan PDP yang sudah meninggal sedang dilakukan penelusuran oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.
"Kita masih melakukan tracing siapa saja yang kontak langsung dengan PDP yang meninggal. Kemungkinan prosesnya panjang karena cukup banyak yang terlibat di acara keagamaan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan.
(mud/mud)