"Ada 218 pegawai reaktif. Yang sudah diswab 174, hasilnya 19 positif Corona. Masih ada 125 pegawai yang masih menunggu hasil swab," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Nurkholis di Gedung BPSDM Jatim, Selasa (23/6/2020).
Nurkholis mengatakan bahwa dari 55 OPD di lingkungan Pemprov Jatim yang sudah melakukan rapid test ada sebanyak 35 OPD. Atau baru 63 persen OPD yang dilakukan rapid test.
Pihaknya mengakui Pemprov Jatim sejatinya mendorong untuk memperbanyak testing di kalangan ASN. Pemprov juga terus mentracing pegawai jika ada ASN yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Total pegawai Pemprov Jatim yang sudah dirapid test ada sebanyak 7.286 orang dengan 218 tadi reaktif. Jumlah yang dirapid masih 9,35 persen dari total jumlah ASN kita yang ada yaitu 77.953 orang. Jadi sekitar 90,65 persen belum dites," jelasnya.
Gubernur Jawa Timur mengatakan, ASN yang positif COVID-19 saat ini sedang dirawat di RS Darurat COVID-19. Adapun yang masih reaktif, maupun yang sedang menunggu hasil swab, mereka dikarantina di kantor BSDM.
"Yang reaktif semua dirawat di sini, di BSDM, yang positif langsung di treatment. Intinya kita semua harus memastikan bahwa semua harus terproteksi. Kami juga selalu mensupport ASN yang terpapar agar tetap semangat," kata Khofifah.
Khofifah berpesan pada seluruh ASN dan juga kepada seluruh masyarakat agar tidak menganggap COVID-19 sebagai aib. Saat ini yang dibutuhkan adalah bersinergi bersama untuk memutus mata rantai virus Corona.
"Jangan sampai masyarakat semua berpikir bahwa pandemi COVID-19 ini adalah aib dan tabu. Kita bersama harus kompak memutus mata rantai ini," jelasnya.
Sementara dalam acara Halal Bihalal Virtual antar Gubernur Jatim, Wagub Jatim dengan seluruh Kepala Dinas dan ASN Pemprov, Khofifah berpesan agar harmoni kebersamaan selalu dibangun. Hal tersebut penting agar pelayanan yang diberikan pemprov kepada masyarakat menjadi maksimal.
"Ini yang ikut halal bihalal virtual ada 7.953 peserta. Ada ASN, PTT, Sekretariat Dewan juga. Dulu biasanya saya keliling ke masing-masing OPD, sekarang tidak memungkinkan. Saya harap kebersamaan, keharmonisan tetap terjaga antar ASN yang ada di Jatim. Jangan ada yang merasa pemprov maju karena saya. Suasana kebersamaan harus dibangun. Kita kuat karena bersama," pungkasnya. (iwd/iwd)