Jakarta -
Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, memanggil seorang pria yang mem-posting kutipan humor Presiden ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur). Putri ke-3 Gus Dur, Yenny Wahid, meminta aparat kepolisian santai menanggapi segala bentuk candaan. Menurutnya, tidak semua ekspresi masyarakat harus disikapi dengan pemanggilan.
"Ya polisi santai saja, nggak usah semua ekspresi di masyarakat kemudian harus disikapi dengan pemanggilan," kata Yenny, saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).
Yenny mengatakan sebaiknya polisi fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terlebih, menurutnya, di masa pandemi ini. Masyarakat harus diawasi warga agar mematuhi protokol kesehatan .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena polisi sekarang lebih dibutuhkan tenaganya untuk memecahkan banyak masalah yang ada di masyarakat, apalagi sekarang dengan adanya COVID, dengan adanya PSBB, justru polisi itu saya rasa harus lebih fokus untuk memastikan keamanan dan memberikan rasa nyaman di masyarakat," ujarnya.
Terkait candaan Gus Dur, Yenny mengatakan kalimat itu sudah beredar luas dan siapa pun bisa mengutipnya. Pejabat tinggi sekalipun bisa, katanya.
"Kalau soal humor Gus Dur itu sudah lama itu beredar, bahkan ada pernah mantan pejabat tinggi polisi mengutip itu. Artinya memang humor itu adalah salah satu kekuatan masyarakat kita. Salah satu cara mekanisme yang ada di masyarakat untuk sering mengingatkan, tidak ada institusi yang seperti malaikat yang terbebas dari kesalahan, masyarakat itu harus saling mengingatkan untuk terus membenah diri," katanya.
Dia berharap tidak ada yang baper terhadap humor tersebut. Yenny meminta kepolisian menerima segala bentuk ekspresi masyarakat.
"Yang namanya institusi pemerintah jadi sasaran humor itu banyak, DPR sering banget, institusi kepresidenan dijadikan bahan joke biasa aja, menteri kabinet dijadikan bahan joke nggak ada masalah, tentara juga biasa aja. Jadi menurut saya, yuk kita bersikap lebih dewasa, menyikapi ekspresi yang ada di masyarakat, apalagi kalau disampaikan lewat humor, kalau kita menyikapinya dengan dewasa justru masyarakat akan semakin respek. Jadi nggak usah terlalu sensitif menanggapi ekspresi semacam itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, isu 'penangkapan' seorang pria yang mem-posting lelucon 3 polisi jujur di Maluku Utara menjadi perbincangan di media sosial. Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, meluruskan isu itu, tak ada penangkapan, si pria hanya dimintai klarifikasi.
"Yang bersangkutan kita tanyakan mens rea-nya apa, apakah dia mau bilang di Polri tidak ada polisi jujur apa bagaimana, dia hanya mengutip saja, nggak ada maksud apa-apa, ya sudah kita balikin, dia intinya kalau polisi ada yang tersinggung dia katakan tidak ada maksud menghina organisasi Polri. Dia sudah minta maaf, kita maafkanlah," kata Kapolres Kepulauan Sula AKBP Muhammad Irvan saat dihubungi, Rabu (17/6).
IS sendiri sudah angkat bicara. Ia menyatakan dipanggil pihak kepolisian untuk mengklarifikasi posting-annya yang mengutip humor Gus Dur. IS mem-posting lelucon Gus Dur itu pada Jumat (12/6) sekitar pukul 11.00 Wita. Dua jam berselang, dia dipanggil ke kantor polisi.
Saat ditanya polisi, IS menjelaskan maksud dari posting-annya itu. Selanjutnya, IS pun diminta meminta maaf.
"Diklarifikasi maksudnya dari posting-an ini apa. Terus untuk apa, tujuannya apa? Responsnya baik nggak ada masalah. Cuma saya harus minta maaf gitu di media," ujar IS.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini