Seekor babi hutan dengan bentuk tubuh tak biasa membuat heboh warga di Banyumas. Kepala Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Karso meminta warganya agar tak terlalu heboh dan memastikan babi itu bukan hewan jadi-jadian.
"Kejadian yang demikian hanya sebagai keanehan alam saja, bukan hal yang mistik," kata Karso kepada wartawan, Senin (15/6/2020).
Menurutnya, babi hutan yang ditemukan di wilayah Karang Nini, Pangandaran, Jawa Barat itu mengalami kelainan genetik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan hal yang menurut saya wajar ketika ini dihubungkan dengan kuasa Allah, bahwa itu merupakan suatu yang diciptakan Allah, dan bukan jadi-jadian," jelasnya.
Dia berencana menggelar rapat dengan sejumlah pihak untuk membahas langkah lebih lanjut yang akan diambil terkait babi hutan ini. Salah satunya tentang banyaknya warga yang terus berdatangan ke lokasi untuk melihat babi hutan tersebut tanpa menggunakan masker dan tak menjaga jarak.
Sebelumnya diberitakan, babi hutan itu kini dipelihara oleh warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas bernama Tukiran alias Bawor (55). Bawor bercerita, selain memiliki fisik yang tak seperti babi hutan pada umumnya, babi hutan tersebut juga memiliki selera makan yang tak biasa.
"Babi hutan itu saya pelihara, tapi makannya ya aneh, maunya makan nasi sama daging celeng (rica-rica), minum teh manis sama kopi, air bening mentah tidak mau," kata Bawor kepada wartawan di rumahnya, siang tadi.
Diwawancara terpisah, Kepala BKSDA Resort Cilacap, Dedi Rusyanto menjelaskan kondisi fisik babi hutan yang tak biasa itu bisa terjadi karena faktor gen dan perkawinan keluarga dekat.
"Terjadilah penurunan kualitas. Jadi bisa mudah sakit dan juga terjadi cacat," kata Dedi saat dihubungi wartawan, siang tadi.