Heboh Babi Hutan Berbentuk Aneh di Banyumas, Kades: Bukan Jadi-jadian!

Heboh Babi Hutan Berbentuk Aneh di Banyumas, Kades: Bukan Jadi-jadian!

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 15 Jun 2020 17:13 WIB
Warga Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan adanya seorang warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang yang memelihara babi hutan atau celeng dengan bentuk yang tidak lazim. Keempat kaki pada hewan tersebut mempunyai jari-jari dengan kuku yang panjang.
Babi hutan aneh yang bikin heboh warga di Banyumas, Senin (15/6/2020). (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas -

Seekor babi hutan dengan bentuk tubuh tak biasa membuat heboh warga di Banyumas. Kepala Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Karso meminta warganya agar tak terlalu heboh dan memastikan babi itu bukan hewan jadi-jadian.

"Kejadian yang demikian hanya sebagai keanehan alam saja, bukan hal yang mistik," kata Karso kepada wartawan, Senin (15/6/2020).

Menurutnya, babi hutan yang ditemukan di wilayah Karang Nini, Pangandaran, Jawa Barat itu mengalami kelainan genetik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan hal yang menurut saya wajar ketika ini dihubungkan dengan kuasa Allah, bahwa itu merupakan suatu yang diciptakan Allah, dan bukan jadi-jadian," jelasnya.

Dia berencana menggelar rapat dengan sejumlah pihak untuk membahas langkah lebih lanjut yang akan diambil terkait babi hutan ini. Salah satunya tentang banyaknya warga yang terus berdatangan ke lokasi untuk melihat babi hutan tersebut tanpa menggunakan masker dan tak menjaga jarak.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, babi hutan itu kini dipelihara oleh warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas bernama Tukiran alias Bawor (55). Bawor bercerita, selain memiliki fisik yang tak seperti babi hutan pada umumnya, babi hutan tersebut juga memiliki selera makan yang tak biasa.

"Babi hutan itu saya pelihara, tapi makannya ya aneh, maunya makan nasi sama daging celeng (rica-rica), minum teh manis sama kopi, air bening mentah tidak mau," kata Bawor kepada wartawan di rumahnya, siang tadi.

Diwawancara terpisah, Kepala BKSDA Resort Cilacap, Dedi Rusyanto menjelaskan kondisi fisik babi hutan yang tak biasa itu bisa terjadi karena faktor gen dan perkawinan keluarga dekat.

"Terjadilah penurunan kualitas. Jadi bisa mudah sakit dan juga terjadi cacat," kata Dedi saat dihubungi wartawan, siang tadi.

Selain itu, lanjut Dedi, kelainan fisik binatang bisa terjadi karena aktivitas induknya saat sedang hamil. Tak hanya itu, faktor topografi juga mempengaruhi kondisi fisik binatang.

"Mungkin karena perubahan suhu, perubahan iklim yang sangat signifikan dari habitat yang biasanya dia hidup, dan di dalam pergerakan. Tapi biasanya lebih condong ke pengaruh kelainan gen, karena dekatnya perkawinan keluarga dekat. Itu bisa juga terjadi ke manusia, dan tumbuhan," ucapnya.

Saat ditanya tentang babi hutan aneh di Banyumas yang makan nasi, minum kopi dan teh, Dedi menyebutnya tidak lazim. Namun hal tersebut bisa juga terjadi akibat faktor stres maupun tingkat kelaparan yang berlebihan.

"Sehingga saking lapar dan stresnya, apa aja dimakan dulu. Tapi jika di kondisi sudah normal pasti akan kembali makan makanan biasanya (seperti dedaunan)," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads