Saat Sekda Bondowoso Bikin Heboh Bilang COVID-19 Adalah Opini

Round-up

Saat Sekda Bondowoso Bikin Heboh Bilang COVID-19 Adalah Opini

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Jun 2020 09:07 WIB
Sebuah video berisi ucapan COVID adalah opini beredar luas. Anggota DPRD Bondowoso membenarkan bahwa statement itu diucapkan sekda setempat.
Diskusi virtual yang beredar/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Sebuah video berisi ucapan 'COVID-19 adalah opini' beredar luas, yang ternyata dilontarkan Sekda Bondowoso. Ucapan tersebut menuai tanggapan banyak pihak.

Dalam video berdurasi 38 detik itu, tampak bahwa rekaman itu merupakan sebuah diskusi virtual dengan sebuah aplikasi. Diskusi itu diikuti sedikitnya 22 orang dari berbagai kalangan masyarakat.

Pada diskusi tersebut terdengar suara Sekretaris Daerah Bondowoso, Syaifullah. Ia menyatakan bahwa COVID-19 tidak ada, melainkan hanya opini sebuah paradigma.

"Izinkan dalam kesempatan ini, COVID saya tinggalkan dulu. Bagi saya COVID ini adalah opini yang dibangun oleh sebuah paradigma," berikut suara dalam video yang diterima detikcom, Kamis (11/6/2020).


Dalam rekaman tersebut juga terdengar pernyataan bahwa yang bersangkutan mengaku belum menemukan langsung, orang yang kena Corona. "Sepertinya menakutkan. Nggak, nggak lah. Saya harus fokus pada pupuk sekarang ini. Petani harus berhasil, harus berhasil," lanjutnya.

Salah seorang warga Grujugan, Setiawan (32) mengaku sudah menerima video yang beredar tersebut. Menurutnya, seorang Sekda yang merupakan pejabat publik, tentu sangat memprihatinkan telah mengatakan COVID-19 adalah opini.

"Di saat kita semua elemen masyarakat dan aparat bahu membahu memerangi COVID, malah dibilang kalau COVID cuma opini. Ini kan sangat ironis," kata Setiawan.

Heboh! Sekda Bondowoso Sebut 'COVID-19 Adalah Opini':



Anggota DPRD Bondowoso Samsul Tahar membenarkan bahwa statement itu diucapkan sekda setempat. "Iya betul. Itu memang Sekda Bondowoso yang menyebut. Wong saya kebetulan memang ikut dalam diskusi virtual tersebut," kata Samsul.

Ia menjelaskan, diskusi virtual dengan sebuah aplikasi itu memang membahas penanganan wabah Corona terhadap pesantren. "Peserta diskusinya memang berbagai elemen. Di antaranya para akademisi, anggota DPRD, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat," imbuhnya.

Penyataan sekda dinilai telah meninggalkan tugasnya sebagai pembantu Bupati Bondowoso. Sehingga pernyataan tersebut telah mengesampingkan unsur profesionalisme.

"Sungguh ironis dan sangat tidak layak. Seorang sekda mengeluarkan statement bahwa COVID-19 adalah opini yang dibangun oleh paradigma," kata Wakil Ketua DPRD Bondowoso Sinung Sudrajat.


"Di saat pemerintah pusat sampai dengan desa serius menangani COVID-19, serta recovery ekonomi, justru Sekda malah ber-statement begitu. Ini kan sangat ironis," imbuh Sinung.

Bupati Bondowoso Salwa Arifin menyampaikan, apa yang diucapkan sekda bersifat pribadi. Pihaknya tak pernah mendelegasikan Syaifullah pada diskusi virtual yang kemudian menjadi buah bibir itu.

"Apa yang disampaikan Sekda terkait pernyataannya tentang COVID-19 itu bersifat pribadi," pungkas Salwa Arifin.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.