Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala BNPB Doni Monardo berkunjung ke Balai Kota Surabaya. Kedatangan mereka langsung disambut Wali Kota Tri Rismaharini.
Rombongan tiba sekitar pukul 16.20 WIB. Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Kapolda Jatim Irjen Muhammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir.
Rombongan kemudian langsung menuju lantai 2 gedung Balai Kota. Risma kemudian memaparkan penanganan Corona di Surabaya. Mulai melakukan tracing, rapid test, tes swab kemudian isolasi keluarga agar tidak terpapar dari pasien positif Corona.
"Atas nama pemkot dan warga Surabaya saya ucapkan selamat datang. Dengan kerendahan hati kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata Wali Kota Risma kepada rombongan di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).
"Saat kami menerima data orang itu positif di awal dulu, kami selanjutnya men-tracing. Jadi kami punya beberapa klaster. Ada 15 klaster yang kita tracing, siapa dia, dia ketemu di mana dan siapa saja di situ," imbuh Risma.
Ia juga menyampaikan, Pemkot Surabaya menyiapkan rumah sakit rujukan untuk mereka yang terjaring tracing dan hasil rapid test-nya reaktif. Namun bagi mereka yang tidak mau ditempatkan di ruang isolasi, bisa isolasi di hotel dan juga Asrama Haji.
"Bagi mereka yang tidak mau, bisa melakukan isolasi di rumah, dan kita kirim makanan tiga kali sehari," tambah Risma.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan berbagai peralatan untuk warga Kota Surabaya yang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pihaknya telah memiliki data by name dan by address dan hasil tracing yang dilakukan selam tiga bulan terakhir.
Risma juga mengucapkan terima kasih karena mendapatkan bantuan alat rapid test massal dan mobil PCR dari BNPB juga Kemenkes. "Jadi sekali lagi matur nuwun support-nya," pungkas Risma.