Ketua DPRD Pasuruan Jelaskan soal Halal Bihalal yang Dikritik Netizen

Ketua DPRD Pasuruan Jelaskan soal Halal Bihalal yang Dikritik Netizen

Muhajir Arifin - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 00:15 WIB
Bupati-Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Panen Kritikan
Acara halal bihalal yang dikritik netizen/Foto: Tangkapan layar facebook
Pasuruan -

Acara yang dihadiri Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf, Ketua DPRD M Sudiono Fauzan bersama para petinggi PKB setempat menuai kritik dari netizen. Acara itu dinilai melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Corona.

Pemilik akun Facebook Mas Dion Channel yang mengunggah foto halal bihalal tersebut. Acara itu dilakukan di Kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Jalan Raya Kraton. Namun Ketua DPRD menegaskan, acara itu sesuai protokol kesehatan.

"Pertama soal social distancing. Pesertanya itu 15 orang, batasan social distancing kan 25, artinya nggak ada yang dilanggar. Yang kedua soal jarak, atau physical distancing. Di kantor PKB itu ada 5 ruang besar, nggak dipakai karena pesertanya cuma 15. Akhirnya dipakai lorong antar ruang rapat," kata Sudiono, Selasa (2/6/2020).


Pria yang juga Sekretaris PKB Kabupaten Pasuruan ini menjelaskan, tempat yang dipakai berukuran 2,5 × 9 meter. Sehingga masih longgar dipakai 15 orang.

"Pesertanya 15, yang tampak difoto itu 13. Jadi sangat sesuai protokol karena jaraknya 1 meter bahkan ada yang lebih 1 meter. Jarak antarkita berhadapan itu 2 meter," terangnya.


Sudiono menegaskan, semua yang hadir membawa masker, namun beberapa dilepas dan beberapa digeser ke bawah karena sedang memulai makan. Bahkan, kata dia, protokol masuk ke kantor sangat ketat, seperti cek suhu tubuh dan wajib cuci tangan.

"Dari sisi itu sebenarnya nggak ada masalah, sesuai protokol. Apalagi Pak Bupati. Pak Bupati orangnya sangat ketat, sangat disiplin. Saya sendiri 3 bulan nggak bisa salaman," sambungnya.

Terkait caption yang ia tulis dalam unggahan, ia mengatakan semuanya menjadi tanggungjawabnya sebagai pemilik akun. "Aslinya itu acara makan siang ketupat lontong', soal 'halal bihalal' itu label dari saya, aslinya itu acara makan ketupat sambil ngobrol," lanjutnya.


Menurut Sudiono, selama ini tradisi halal bihalal dilakukan keluarga besar PKB. Halal bihalal tahun ini tidak digelar karena COVID-19.

"Terus ada kata multi. Mukti job, multi lebel, dan multi menu. Maksudnya satu orang yang hadir itu mewakili ribuan orang. Karena tradisinya kita, habis Lebaran mengadakan halal bihalal. Ansor halal bihalal, NU halal bihalal dan yang lain. Karena ini masa COVID-19 akhirnya diwakili 1 orang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.