Ini Kata Pakar Kesehatan Unair soal PSBB Surabaya Jilid 2

Ini Kata Pakar Kesehatan Unair soal PSBB Surabaya Jilid 2

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 04:59 WIB
psbb surabaya raya jilid 2
PSBB Surabaya jilid 2/Foto file: Esti Widiyana
Surabaya -

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya jilid dua serasa tidak pernah ada atau terjadi. Pasalnya, ibu Kota Jatim ini justru terlihat lebih ramai dibandingkan dengan PSBB pertama. Mal hingga jalanan semakin ramai, terlebih mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Padahal Pakar Kesehatan Masyarakat Unair Dr dr Windhu Purnomo MS mengharapkan PSBB jilid dua ini dilakukan lebih serius dengan diberlakukan sanksi tegas. Nyatanya, pergub maupun perwali PSBB jilid 2 ini dirasa tidak ada bedanya dengan PSBB pertama.

"Pergub dan perwali antara pertama dengan kedua harusnya kan ada peraturan baru yang menekankan ketegasan, misal pemberian sanksi. Contoh yang baik ada di DKI, PSBB jilid dua ada penerbitan pergub baru seperti mengatur denda, bukan melanjutkan saja," kata Windhu saat dihubungi detikcom, Senin (18/5/2020).

Bahkan, Windhu menilai PSBB jilid dua ini tidak ada gunanya. Kesannya hanya terlihat formalnya saja tapi berbeda dengan fakta di lapangan.

"Iya, sudah tidak ada gunanya. Formalnya ada, tulisannya ada tapi kenyataannya nggak PSBB. Wong makin ramai bahkan lebih ramai dari PSBB pertama. Nggak ada bedanya jalanan seperti dulu, bedanya agak sepi karena sekolah masih libur," jelasnya.

Menurut Windhu, yang saat ini terlihat perubahannya hanya di perbatasan check point. Meskipun masih ada pelanggar dan orang bisa keluar masuk ke Surabaya.

Tetapi, lanjut Windhu, yang paling berat adalah di dalam Surabaya sendiri. Bahkan lebih ramai dibandingkan PSBB sebelumnya.

"Jelas penularan di sana (tempat ramai). Wong ramai begitu. Padahal prinsip PSBB adalah social distancing, nyatanya tidak," ujarnya.

Windhu menambahkan bahwa tidak salah jika tenaga medis berfoto dengan tulisan 'Indonesia terserah'. Bukan karena menyerah, tetapi itu merupakan bentuk protes terhadap masyarakat yang tidak patuh pada protokol kesehatan.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.