Gelar Pesta Ultah Saat Lockdown, Kepala Kepolisian Manila Dijerat Pidana

Gelar Pesta Ultah Saat Lockdown, Kepala Kepolisian Manila Dijerat Pidana

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 15:12 WIB
Philippine police man a checkpoint on the border between Quezon city and Manila districts on March 18, 2020, as the government imposed measures to curb the spread of the COVID-19 coronavirus. - Philippine President Rodrigo Duterte ordered about half the countrys population to stay home for the next month in a drastic bid on March 16 to curb the rising number of new coronavirus cases. If fully enforced, the sweeping order would mean most of the 55 million people on the main island of Luzon, which includes the capital Manila, would be housebound. (Photo by Ted ALJIBE / AFP)
Ilustrasi -- Polisi Filipina berjaga di pos pemeriksaan saat lockdown Corona (AFP/TED ALJIBE)
Manila -

Kepala Kepolisian Manila, Mayor Jenderal Debold Sinas, akan dijerat dakwaan pidana setelah kedapatan menggelar pesta ulang tahun di tengah lockdown virus Corona (COVID-19) yang melarang perkumpulan massal. Sinas telah meminta maaf atas kontroversi yang ditimbulkannya di tengah masyarakat.

Seperti dilansir Reuters dan media lokal Filipina, Inquirer.net, Kamis (14/5/2020), Sinas telah meminta maaf karena 'memicu kecemasan di tengah publik'. Namun insiden ini telah diselidiki oleh pemerintah Filipina, juga oleh Kepala Kepolisian Nasional Filipina dan Kementerian Kehakiman.

Juru bicara Istana Kepresidenan Filipina atau Malacanang, Harry Roque, menyatakan dakwaan pidana telah dipersiapkan untuk dijeratkan terhadap Sinas dan para pejabat senior kepolisian yang menghadiri pesta ulang tahun saat lockdown, pekan lalu. Delik yang dijeratkan kepada Sinas baru akan diumumkan Jumat (15/5) besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan percakapan terakhir saya dengan Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Jenderal Archie Gamboa, kasus pidana kini tengah dipersiapkan untuk diajukan besok terhadap Kepala NCRPO, Debold Sinas, bersama para pejabat senior kepolisian lainnya yang menghadiri acara itu," tegas Roque.

Ditambahkan Roque bahwa izin dari kantor Presiden Filipina terkait penjeratan dakwaan telah diterbitkan dan diberikan kepada Kepolisian Nasional Filipina (PNP). Izin ini dibutuhkan karena Sinas ditunjuk oleh presiden.

ADVERTISEMENT

Pesta ulang tahun Sinas d tengah lockdown terungkap saat puluhan foto diposting ke akun Facebook milik Kantor Kepolisian Daerah Ibu Kota Nasional (NCRPO). Foto-foto itu menunjukkan Sinas dan puluhan anak buahnya duduk berdekatan dan makan bersama tanpa memakai masker. Terlihat juga kaleng-kaleng bir di dalam foto itu, padahal diketahui ada larangan miras yang diberlakukan di Manila dan sekitarnya.

Sedikitnya ada 20 foto yang diunggah ke akun Facebook NCRPO dan kini telah dihapus. Pesta yang digelar di markas NCRPO itu pada 8 Mei lalu ini menjadi topik pembahasan hangat oleh publik dan pengguna media sosial di Filipina dengan 22 ribu tweet mengulasnya. Kecaman pun bermunculan, dengan beberapa pihak menyinggung soal standar ganda untuk Sinas dan anak buahnya.

Sinas telah meminta maaf dan menyatakan dirinya tidak bermaksud melanggar lockdown. Dia menekankan bahwa acara itu merupakan pesta kejutan dari anak buahnya, yang merencanakannya. Namun Sinas dinilai seharusnya dia bisa menolak pada saat itu juga karena jelas-jelas acara berkumpul dilarang.

Dalam pernyataannya, Sinas menyebut dirinya 'terlampau bahagia' pada saat mengetahui anak buahnya menggelar pesta kejutan untuk ulang tahunnya yang ke-55. "Namun demikian, saya meminta maaf atas apa yang terjadi selama ulang tahun saya yang memicu kecemasan bagi publik. Bukan maksud saya untuk tidak mematuhi protokol yang berlaku terkait penerapan enhanced community quarantine (ECQ/lockdown)," tulis Sinas dalam pernyataannya.

Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano, mengomentari kasus ini dan menyebut pesta ulang tahun itu tidak seharusnya dilakukan karena melanggar lockdown yang diterapkan di Manila dan sekitarnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads