PSBB Surabaya Raya resmi diperpanjang hingga 25 Mei. Pasalnya penyebaran virus Corona di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo dirasa masih masif.
Pakar Epidemiologi Unair Surabaya, Dr dr Windhu Purnomo MS menilai durasi PSBB idealnya perlu ditambah 14 hari lagi. Sebab, masa penularan dan inkubasi pasien virus Corona atau COVID-19 cenderung berbeda-beda. Mulai dari 14 hingga 25 hari.
"Berdasarkan pengalaman beberapa negara yang ditulis dalam sejumlah jurnal internasional, sebenarnya penularan tidak hanya terjadi di masa inkubasi, tetapi juga setelah gejala muncul," kata Windhu, Senin (11/05/2020).
Windhu menjelaskan, pola epidemiologi COVID-19 ini dilihat dari perjalanan alamiah penyakitnya. Pasien yang terinfeksi akan semakin berat gejalanya dan semakin panjang masa penularannya. Bahkan melebihi masa inkubasinya.
"30 Persen OTG memiliki masa penularan sampai 14 hari. Sedangkan pada pasien positif bergejala ringan, sebanyak 55 persen di antaranya memiliki masa penularan hingga 21 hari. Kemudian sebanyak 15 persen dari kasus positif virus Corona dengan gejala berat dan kritis memiliki masa penularan 25 hari," jelasnya.
Menurutnya yang disebut sebagai pasien positif, tidak hanya yang terkonfirmasi oleh tes PCR. Tapi juga yang belum terdeteksi dan banyak tersebar di masyarakat.
"Jadi kalau PSBB hanya dilakukan 14 hari kemudian berhenti, maka yang terjadi 55 persen pasien gejala ringan itu bisa menulari. Harus digenapkan minimal sampai hari ke-28 agar tidak muncul gelombang penularan berikutnya," jelasnya.
Jika tidak diperpanjang, lanjut Windhu, akan muncul gelombang penularan baru. Dia mengatakan, 14 hari pertama hanya sebagai evaluasi atau milestone saja.
Sebab, jika kurva kasus baru yang terkonfirmasi dan kasus kematian masih tinggi, maka harus mulai perpanjangan PSBB. Selanjutnya setelah hari ke-28, saat kurva kasus dan kematian harian menurun, maka PSBB bisa dicabut.
"Bukan berarti yang kurvanya stabil atau cenderung menurun sebelum hari ke-28 bisa menghentikan PSBB, itu bisa terkecoh. Karena penularan masih berlangsung di masyarakat," katanya.
Dia juga meminta masyarakat agar disiplin dan patuh terhadap aturan PSBB. Tidak keluar rumah bila tak ada kepentingan mendesak, jaga jarak, pakai masker dan yang lainnya.
"Perpanjangan PSBB ini bisa berjalan efektif jika masyarakat bersatu-padu," harapnya.