Semringahnya Warga Surabaya Terima BLT Rp 600 Ribu

Surabaya -

Bantuan Langsung Tunai (BLT) dibagikan hari ini di Surabaya. Pembagian dilakukan di sejumlah kantor pos. Salah satunya di Kantor Pos Surabaya di Jalan Kebon Rojo.

Dari pantauan detikcom, warga penerima BLT di hari pertama pencairan didominasi warga lanjut usia. Mereka didampingi didampingi oleh kerabatnya masing-masing. Para warga ini patuh dengan protokol kesehatan dengan mengenakan masker.

Sebelum masuk ke ruangan registrasi data untuk penerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu, warga harus antre terlebih dahulu di tenda yang disiapkan. Mereka duduk di kursi yang sudah ditata dengan jarak satu meter.

Selanjutnya, sebelum masuk ke ruangan untuk registrasi, penerima bantuan harus dicek suhu tubuhnya masing-masing dengan menggunakan thermal gun dan juga memasuki bilik disinfektan. Para petugas juga patuh dengan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan.

Salah satu penerima bantuan langsung tunai (BLT) Mansyur (64) warga Kelurahan Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantikan mengaku senang dengan bantuan uang tunai Rp 600 ribu dari pemerintah.

"Ini bantuan pertama, senang sekali," kata Mansyur kepada wartawan setelah menerima bantuan tunai langsung di Kantor Pos Surabaya Jalan Kebon Rojo, Senin (11/4/2020).

"Alhamdulillah kita syukuri saja. Lumayan bisa buat bayar kos-kosan. Infonya nanti dapat bantuan tiga kali perbulan," ujar Mansyur yang saat ini hanya tinggal berdua dengan istrinya saja.

Hal yang sama disampaikan oleh Kusamadi, warga Kelurahan Krembangan Utara. Pria 62 tahun itu mengaku bersyukur atas bantuan uang tunai Rp 600 ribu yang diterimanya. Sebab bagi pria paruh baya yang bekerja sebagai tenaga kebersihan di Pelabuhan Tanjung Perak itu, bantuan tersebut cukup berarti.

"Nggih tambahan niki kan lumayan (ya tambahan ini kan lumayan)," ujar Kusamadi.

Pembagian BLT Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo)

Kusamadi mengatakan upah yang ia terima sebagai tenaga kontrak petugas kebersihan per hari hanya upah Rp 90 ribu yang dibayarkan setiap minggunya. Apalagi selama ada pandemi COVID-19, sistem kerjanya dibuat satu hari kerja satu hari libur.

"Mingguan, sedikit, saya dihitung per hari Rp 90 ribu. Sudah empat tahun tidak ada kenaikan gaji," kata Kusamadi.

Halaman 1 2

Selanjutnya