Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung Galih Nusantoro mengatakan dua pasien baru tersebut adalah J (63) warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol serta H (58) warga Kecamatan Kalidawir, Tulungagung.
"J ini adalah warga Jabalsari dari klaster ketiga atau klaster medis. Khusus di Jabalsari dari hasil swab totalnya ada 11 yang terkonfirmasi positif, empat orang harus swab ulang dan satu orang sudah negatif sudah diperbolehkan pulang. Untuk yang tiga belum keluar hasilnya," ujarnya.
Saat ini dua warga Tulungagung yang terkonfirmasi positif baru, J dan H menjalani karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung bersama puluhan pasien lain.
Galih mengaku hingga saat ini pihaknya belum mengetahui klaster penularan H. Tim dinas kesehatan akan segera melakukan upaya penelusuran guna mendeteksi asal penularan tersebut. Selain itu dinkes juga akan melacak ada tidaknya penularan berhadap orang yang pernah kontak erat dengan H.
Berdasarkan riwayat sebelumnya, H sempat dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung selama 10 dengan gejala mirip COVID-19. Selanjutnya yang bersangkutan dilakukan swab guna pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun sebelum hasil PCR keluar, kondisi H telah membaik secara klinis, sehingga diperbolehkan pulang.
"Saat diperbolehkan pulang itu kami sudah memberikan informasi ke pihak keluarga agar H melakukan karantina mandiri di rumah sambil menunggu hasil swab. Setelah swab keluar dan positif, H langsung kami bawa ke Rusunawa IAIN," jelasnya.
Di sisi lain dari 32 warga yang terkonfirmasi positif virus Corona, enam orang dinyatakan sembuh. Satu pasien terakhir yang sembuh adalah SM warga Kecamatan Bandung. SM merupakan ibu kandung dari AH, pasien positif pertama di Tulungagung.
"Alhamdulillah jumlah kasus sembuh kembali bertambah, setelah kemarin satu orang, hari ini tambah lagi satu orang. Sehingga totalnya ada enam orang yang sembuh," ujar Galih. (iwd/iwd)