Penyekatan kendaraan yang melintas di pantura Situbondo terus dilakukan. Hingga saat ini ada sekitar 150 kendaraan yang dipaksa putar balik.
Sebanyak 150 kendaraan tersebut terdiri dari kendaraan umum dan mobil pribadi. Mereka ketahuan membawa penumpang dengan tujuan mudik ke daerah asal.
"Penyekatan kendaraan tiap hari kita lakukan. Sampai saat ini sudah ada sekitar 130 sampai 150 kendaraan yang kita perintahkan putar balik karena membawa pemudik," kata Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Indah Citra Fitriani kepada wartawan, Kamis (30/4/2020).
Penyekatan kendaraan dilakukan di 6 pos check point Operasi Ketupat Semeru 2020. Selain di terminal dan pelabuhan, pos juga disiapkan di daerah-daerah perbatasan di Situbondo. Menurut AKP Indah, seiring adanya larangan mudik, maka penekanan Operasi Ketupat Semeru adalah larangan bagi pemudik.
"Ini penting dalam rangka pencegahan dan memutus mata rantai COVID-19. Jadi semua kendaraan yang bawa pemudik kita minta putar balik. Baik yang tujuan Situbondo maupun yang melewati Situbondo," papar alumnus Akpol asal Palembang itu.
Tidak main-main, sebuah bus asal Mataram tujuan Purwodadi juga terjaring penyekatan di Pos Baluran, Kecamatan Banyuputih. Bus yang membawa 57 penumpang ini juga dipaksa putar balik karena terindikasi kuat membawa pemudik.
Hal serupa juga dilakukan petugas di pos utama raya Kecamatan Banyuglugur. Sebuah mobil elf asal Jawa Barat juga diminta putar balik karena terindikasi membawa pemudik.
"Yang boleh lewat itu hanya mobil barang bawa sembako dan BBM. Tapi sopirnya juga harus diperiksa di pos. Jika suhu badannya di atas 38, akan diminta putar balik juga," pungkas Indah.