Seorang petani berusia 51 tahun meninggal saat diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Pria asal Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto ini menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona ketujuh yang meninggal.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, pasien dirujuk dari RS Kamar Medika ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo pada Jumat (17/4). Sebab suhu tubuhnya 38,5 derajat celsius. Kemudian ia juga batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, serta mual dan muntah.
"Karena gejala klinis tersebut, pasien kami kategorikan PDP terkait COVID-19," kata dr Langit dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (19/4/2020).
Ia menjelaskan, pasien meninggal saat diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo pada Sabtu (18/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Karena tergolong PDP Corona, jenazahnya dimakamkan dengan menerapkan protokol COVID-19.
"Hasil rapid test terhadap pasien negatif atau nonreaktif," terang dr Langit.
Sebelum dirawat di rumah sakit, tambah dr Langit, pasien tidak mempunyai riwayat dari daerah zona merah COVID-19. Karena sebagai petani, pria 51 tahun itu tidak pernah bepergian ke luar kota selama virus Corona mewabah.
"Pasien tidak ada riwayat bepergian," tandasnya.
Petani itu menjadi PDP ketujuh yang meninggal di Kabupaten Mojokerto. Pasien terkait Corona yang pertama meninggal yakni pria 32 tahun asal Kecamatan Puri, Minggu (22/3).
Disusul pria 36 tahun asal Jetis yang meninggal Jumat (27/3), pria 53 tahun asal Sooko pada Rabu (1/4), pria 27 tahun asal Pacet pada Jumat (3/4) dan pria 53 tahun asal Mojoanyar pada Jumat (10/4). Serta pria 76 tahun asal Kecamatan Gedeg yang meninggal pada Selasa (14/4).