Saat Risma Sampaikan Imbauan Social Distancing dengan Bahasa Madura

Saat Risma Sampaikan Imbauan Social Distancing dengan Bahasa Madura

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 22:52 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus menyampaikan imbauan soal social distancing. Kali ini Risma mengimbau warga menggunakan Bahasa Madura.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus menyampaikan imbauan soal social distancing. Kali ini Risma mengimbau warga menggunakan Bahasa Madura.

Ia menyampaikan, saat ini hampir seluruh penjuru dunia sudah terinfeksi Corona. Jika ini tidak ditangani dengan baik, maka akibatnya akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, ia mengajak warga Surabaya, khususnya orang Madura yang ada di Kota Surabaya untuk melakukan saran dari para ahli kesehatan.

Pertama, harus selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Tangan yang sangat gampang menularkan COVID-19. Ia juga meminta untuk memakai barang-barang pribadi. Ia mencontohkan, apabila menggunakan sisir orang lain yang sudah terjangkit COVID-19, maka bisa tertular.


Kedua, warga diminta untuk menjaga jarak minimal 2 meter. Kemudian memakai masker agar tidak gampang menularkan virus ke orang-orang yang ada di sekeliling atau tertular dari orang di sekitar. Ketiga, memasak makanan harus matang 100 persen. Baik direbus maupun digoreng. Sekarang sudah tidak boleh setengah matang.

Selanjutnya para tokoh agama diminta beribadah di rumah. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia, para Ketua Gereja, pendeta, pastur dan juga Ketua Wihara dan Pura. Ini untuk mencegah penularan Corona.

Dalam imbauan tersebut, Risma juga menyampaikan bahwa sebentar lagi memasuki Bulan Ramadhan. Para ulama diminta menganjurkan semuanya untuk tidak menggunakan tempat ibadah terlebih dahulu. Seperti masjid dan surau karena risiko tertular Corona sangat tinggi.


"Makanya saya meminta ibadah salat taraweh di rumah saja. Sementara tidak usah ke masjid dulu. Mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata Risma, Kamis (16/4/2020).

Di samping itu, ia juga meminta semuanya untuk bersama-sama berdoa kepada Tuhan. Yakni memohon ampunan dan memohon supaya wabah Corona segera berakhir.

"Supaya kita semua bisa hidup normal kembali. Terima kasih banyak," imbuhnya.


Sementara Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M Fikser mengatakan, imbauan dengan menggunakan Bahasa Madura merupakan salah satu upaya atau ikhtiar yang dilakukan Wali Kota Risma, dalam mensosialisasikan social distancing. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Nah, salah satu upayanya adalah dengan menyampaikan imbauan menggunakan Bahasa Madura," kata Fikser.

Menurut Fikser, diketahui bersama bahwa Kota Surabaya terdiri dari berbagai etnis atau multi etnis. Salah satu etnis yang cukup besar di Kota Surabaya adalah etnis Madura.


"Jadi, ada kawasan-kawasan di mana saudara-saudara kita itu bertempat tinggal. Nah, dengan penjelasan Bahasa Madura tentang bahaya COVID-19 dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya, makanya Bu Wali menerjemahkannya ke dalam Bahasa Madura dan Ibu membacakan sendiri dan direkam," imbuh Fikser.

Nantinya, rekaman itu akan disebarkan ke lokasi-lokasi yang menjadi tempat tinggal orang Madura di Surabaya. Salah satunya di Surabaya Utara dan di perkampungan-perkampungan padat penduduk yang mayoritas dihuni orang Madura.

"Nanti akan pakai pengeras suara atau selebaran atau apalah nanti. Kita akan sosialisasikan itu kepada saudara-saudara kita orang Madura," lanjutnya.


Fikser memastikan, Wali Kota Risma sengaja menyampaikan langsung imbauan itu dengan menggunakan Bahasa Madura supaya lebih efektif dan familiar di telinga orang Madura. Bahkan, ia berharap imbauan ini bisa lebih didengarkan dan dipahami.

"Apalagi kan disampaikan dengan menggunakan bahasa mereka, jadi mungkin bisa lebih diterima. Harapannya juga, karena Bu Risma ini seorang pemimpin, maka diharapkan mereka bisa lebih patuh dan taat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini," pungkas Fikser.

Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.