Jakarta -
Kawasan di Jawa Barat yang menjadi penyanggah Jakarta yaitu; Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bekasi (Bodebek) melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimulai dari kemarin sampai 14 hari ke depan. Ada beberapa catatan di pelaksanaan hari pertama.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan PSBB di lapangan. Dia menyebut, pada masa-masa awal, sanksi yang diberikan adalah teguran.
"Kepada mereka yang melanggar aturan, yaitu mereka yang tujuannya tidak jelas, bukan kelompok yang bekerja di 8 sektor yang dikecualikan PSBB, itu nanti akan dikasih surat peringatan yang disebut blanko teguran. Blanko teguran ini seperti surat tilang, dengan resminya PSBB maka sanksi itu bisa sudah dilaksanakan dengan baik," kata Emil di simpang Branangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ujung-ujungnya ada sanksi sesuai aturan yang ada, kurungan badan ada, tipiring dan denda, tetapi itu terakhir. Di awal kita berikan, surat teguran, yang bisa dilaksanakan," imbuhnya.
Berikut beberapa catatan pelaksanaan PSBB hari pertama di Bodebek:
Kang Emil: Kalau PSBB Lancar, Akhir Juni Kasus Corona Bisa Turun:
Kendaraan di Tol Jagorawi Berkurang 50 Persen
Gubernur Ridwan Kamil menyebut ada pengaruh PSBB dengan kepadatan kendaraan di dalam tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Emil senang karena ada tanda efek dari PSBB berhasil.
"Hari ini saya dan Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat untuk mengecek hari pertama pelaksanaan PSBB di Kota Bogor. Pertama laporan dari jasa marga intensitas kendaraan yang melewati pintu masuk lewat tol Jagorawi itu sudah turun hampir 50 persen. Jadi sementara tujuan dari PSBB terlihat ada hasilnya di pagi ini," kata Ridwan kamil, di Kota Bogor, Rabu (15/4).
Namun demikian, pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengingatkan, bahwa pintu masuk ke wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, tidak hanya melalui jalan tol. Ia meminta agar pengetatan juga dilakukan di akses-akses non tol.
"Tetapi kita Bogor ini kan pintu masuknya tidak hanya dari jalan tol, ada berbagai jalan. Nah itu sudah dibangun pos-pos penjagaan, dimana Pak Kapolda sudah instruksikan agar banyak pemeriksaan-pemeriksaan kepada mereka yang berseliweran di jalan," sebut Emil.
Tak Pakai Masker, Boncengan Motor Beda Domisili
Pada hari pertama PSBB di Kota Bogor, masih banyak pengendara sepeda motor tak pake masker, dan berboncengan beda domisili. Padahal, dua hal itu menjadi salah satu yang dilarang dilakukan.
Petugas yang berjaga di lapangan pun mengingatkan warga untuk menggunakan masker. Kemudian, kepada pengendara sepeda motor yang berboncengan berbeda domisili, orang yang membonceng diminta turun dan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum lain.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dody Wahyudin membenarkan adanya peringatan terhadap pengendara yang masih belum menggunakan masker serta berboncengan motor. Dody mengatakan, di hari pertama ini masih diberi toleransi soal sanksi.
"Pada hari pertama penerapan PSBB ini masih kita berikan toleransi, tapi mulai besok tidak ada toleransi lagi," katanya, Seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/4).
Pengendara tak memakai masker juga terjadi di Kota Bekasi. Polisi menyetop baik pengendara motor ataupun mobil yang kedapatan tidak mengenakan masker.
"Alasannya nggak pakai masker itu ada yang bilang lupa ada yang belum punya," sebut Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Ojo Ruslani ketika dihubungi detikcom.
"Ya paling sekitar 10% yang nggak pakai masker tapi tingkat kedisiplinan untuk menggunakan masker sudah cukup bagus (secara keseluruhan)," tuturnya.
Ada Patroli Malam
Pemkot Bogor akan menggelar patroli malam rutin selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Patroli akan menyisir tempat hiburan hingga kerumunan.
"Ada, patroli memang jadi SOP-nya pelaksanaan PSBB kita. Jadi kalau untuk check point itu kan jam 06.00-19.00 malam. Setelah itu dilanjutkan dengan patroli," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dihubungi, Rabu (15/4).
"Patroli itu nanti melihat apakah masih ada tempat-tempat hiburan malam yang buka, apakah masih belum tersosialisasikan atau bagaimana, ataukah ada kerumunan-kerumunan yang memang berlawanan dengan tujuan diberlakukannya PSBB," sambungnya.
Dedie mengatakan, setiap harinya ada 300 personel gabungan yang dibagi tiga shift untuk mengawasi pelaksanaan PSBB. Dua shift akan menjaga check point di Kota Bogor dan satu shift akan berpatroli di malam hari.
"Bentuk patroli gabungan biasa ya, patroli gabungan dari TNI-Polri. Pokoknya setiap hari itu ada kurang lebih 300 personel gabungan yang kita tugaskan di dalam 3 shift, shift 1 dan 2 itu di check point, kemudian shift malam sampai pagi itu satu kompi," jelas Dedie.
Penumpang KRL Berkurang dari Hari Kemarin
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengatakan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berkurang pagi ini. Data hari ini mencapai 40.000 penumpang.
"Data pagi hari iya (berkurang). Tentu harus dilihat sampai selesai jam operasional nanti. Untuk hari ini total seluruh stasiun sampai pukul 09.00 pagi adalah 48.800 penumpang," kata Manager External Relations PT KCI, Adli Hakim, ketika dihubungi, Rabu (15/4/2020).
Sedangkan pada Selasa (14/4) di waktu yang sama, angka penumpang mencapai 60.000. Dalam hal ini, berarti terdapat penurunan sekitar 20.000 penumpang.
"Kemarin (Selasa) pada waktu yang sama 62.282 penumpang. Sementara hari Senin 75.661 penumpang," kata Adli.
Adli juga mengatakan tidak ada antrean yang menumpuk di stasiun-stasiun pagi ini. "Tidak ada, hanya antrean menunggu kereta-kereta pemberangkatan pertama tiba di stasiun," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini