Dengan Swab Chamber, Tenaga Medis Diharapkan Tak Tertular Corona

Dengan Swab Chamber, Tenaga Medis Diharapkan Tak Tertular Corona

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 09 Apr 2020 15:59 WIB
Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang kena Corona saat merawat pasien, mendorong Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) membuat alat bernama Swab Chamber. Kira-kira seperti apa ya fungsinya?
Swab Chamber/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang kena Corona saat merawat pasien, mendorong Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) membuat alat bernama Swab Chamber. Kira-kira seperti apa ya fungsinya?

Swab chamber berfungsi memisahkan kontak antara pasien dengan tenaga medis. Sehingga tidak bertatap muka secara langsung, karena terpisah dengan kaca.

"Yang di swab dengan para medis dipisahkan sarung tangan panjang. Sehingga tenaga medis tidak mudah terpapar oleh pasien," kata Rektor ITTS Tri Arif Sarjono di Balai Kota Surabaya, Kamis (9/4/2020).


Cara pemakaiannya, nakes masuk ke chamber dengan memasukkan tangan ke dalam sarung tangan untuk melakukan swab ke pasien. Kemudian pasien dilakukan swab dan diberi uap sterilisasi.

Untuk cairannya, ITTS menyerahkan kepada rumah sakit, ahli farmasi dan kimia. "Kita tidak bisa bikin sendiri, nanti bisa salah. Jadi kita serahkan ke ahlinya seperti kimia, farmasi dan rumah sakit," jelasnya.

Salah satu mahasiswa yang membuat swab chamber mengatakan, membutuhkan waktu dua hingga tiga pekan untuk membuat swab chamber. Bahkan, ia mengaku sampai begadang agar cepat selesai dan bisa segera digunakan.


"Kurang lebih dua sampai tiga minggu. Sampai begadang untuk menyelesaikan. Item-nya gak ada yang susah dicari masih bisa di dapat di toko elektronik," kata Indra Stata (21), mahasiswa semester empat jurusan teknik elektrik.

Indra menjelaskan, pembuatan swab chamber termotivasi oleh perawat. Sebab mereka dianggap sebagai garda terdepan untuk penanganan pasien yang terinfeksi corona.


"Atas kemanusiaan, kita membantu masyarakat Indonesia agar terhindar dan gak ada wabah virus yang menularkan ke dokter maupun perawat," jelasnya.

Ada tujuh mahasiswa yang membuat alat tersebut. Mereka didampingi enam dosen dan rektor. Sedangkan kendalanya ada di pipa penyemprotan.

"Kendalanya kita belum memasang secara lengkap pipanya untuk menyemprot sarung tangan, kalau sekarang pakai selang," pungkasnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bercerita, ia pernah melakukan swab mulut dan hidung. Adanya swab chamber pasien dan nakes tidak perlu kontak langsung sehingga risiko terpapar terbilang kecil.

"Aku kemarin sudah di swab jadi tahu, ini kan diperiksa mulut sama hidung jadi muka nggak perlu ketemu, karena bahaya bisa nular kalau pasiennya positif. Mangkanya dilakukan dengan swab chamber untuk memeriksa mulutnya. Jadi aku sudah ngalami jadi aku tahu," ceritanya.

"Jadi muka nggak ketemu, waktu meriksa aku kemarin ketemu dan berhadap-hadapan. Kalau ini enggak dan risiko untuk tenaga medis berkurang," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.