"Yang bisa diketahui penyebaran covid-19 di Jatim setidaknya baru dari klaster Asrama Haji Surabaya, klaster Solo di Magetan, klaster Bogor, klaster Malang, klaster Pasar di Surabaya, klaster umroh di Lumajang dan klaster Jogya," kata Kohar di Surabaya, Senin (6/4/2020).
Kohar menjelaskan episentrum atau titik pusat penyebaran covid-19 di Jatim diketahui ada 21 klaster. Namun menurutnya, tidak semua bisa dilihat secara utuh karena minimnya data.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSSA Malang ini menjelaskan pihaknya terus melakukan tracing khususnya pada klaster-klaster yang ada di Jatim. Seperti pelatihan asrama haji dan klaster pasar.
"Nanti kita akan update saat konferensi pers, klaster-klaster tersebut. Masih kita tracing," terangya.
Diakui Kohar, meningkatnya kasus ODP yang bisa diketahui tim tracing tidak perlu dikhawatirkan. Sebaliknya itu patut disyukuri karena akan mempermudah upaya memotong mata rantai penyebaran covid-19 di Jawa Timur.
"Masyarakat semakin memiliki tanggungjawab untuk ikut membantu memotong mata rantai penyebaran covid-19 di Jatim. Kuncinya terapkan sosial distancing dan pola hidup bersih dan sehat," jelas Kohar.
Sebelumnya kasus corona di Jatim terus meningkat. Hingga Minggu (5/4) pukul 16.00 WIB, ada 187 kasus terkonfirmasi positif corona, 926 PDP serta 10.636 ODP.
Curhat Dokter ke Khofifah: Kurang Istirahat dan Repot Atur Shift:
(fat/fat)