"Kita tahu sendiri, masyarakat yang bekerja harian, gajinya tidak menentu banyak. Untung pemerintah tidak menerapkan lockdown, kalau diterapkan, saya khawatir kejadian di India bisa terjadi di sini," kata Marzuki kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
Marzuki menjelaskan, bila lockdown diterapkan, banyak masyarakat pekerja harian yang akan terdampak. Ia khawatir konflik sosial akan muncul bila lockdown diterapkan.
"Masyarakat kita banyak yang kerja tukang kuli, jualan gorengan, tukang becak, jualan koran di perempatan banyak. Itu kan pendapatannya harian, kalau dapat Rp 50 ribu sehari ya uang itu yang dimakan, mereka gak gajian," terangnya.
"Kalau sampai dilarang keluar rumah, seperti India nanti bisa-bisa ngerampas toko, khawatir saya kalau diterapkan lockdown bisa kayak negara sana. Pembatasan sosial saja sudah mengurangi pendapatan mereka secara signifikan," imbuhnya.
Marzuki mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang akan mengeluarkan dana APBN sebesar Rp 405,1 triliun guna penanganan covid-19. "Dana itu harus benar-benar diperuntukkan masyarakat yang terdampak. Pemulihan pasca-covid ini juga repot. Kalau sampai terus parah bisa kerawanan sosial," ujarnya.
Simak juga video Khofifah: Pemprov Jatim Maksimalkan Tertib Physical Distancing:
(sun/bdh)